Dunia

Turki akan terus dukung pemerintah Libya yang sah

Jubir kepresidenan Turki menyoroti masalah keamanan negara tetangga juga akan mempengaruhi masalah keamanan negaranya

Muhammad Abdullah Azzam  | 09.07.2020 - Update : 11.07.2020
Turki akan terus dukung pemerintah Libya yang sah Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Metin Mutanoğlu

ANKARA

Turki berupaya membangun stabilitas di kawasan Libya dengan mendukung pemerintahan yang sah, karena keamanan Turki bergantung langsung dengan keamanan tetangganya dan masalah-masalah di Mediterania, ungkap juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin.

"Ketika masalah itu mengancam keamanan Turki, itu juga mempengaruhi keamanan Irak, Iran, serta semua tetangga kita dan masalah-masalah di Mediterania," kata Kalin dalam wawancara dengan Anadolu Agency.

Dia menjelaskan bagaimana di era sekarang ini keamanan nasional tidak bisa disediakan hanya dalam batas-batas nasional saja, karena keamanan adalah masalah global.

"Libya adalah tetangga maritim kami di Mediterania," kata Kalin menyoroti bahwa lokasi geografis Turki meluas ke Asia Tengah, dari Timur Tengah hingga Afrika Utara dan Kaukasus.

"Krisis, ketegangan, bentrokan, atau perang terkecil di kawasan ini akan mempengaruhi keamanan Turki secara langsung," ujar dia.

Efeknya mungkin berupa terorisme, migrasi, atau sesuatu yang lain, kata Kalin menambahkan bahwa negaranya telah mengalami hal ini berkali-kali.

"Masalah di Libya secara langsung menyangkut keamanan Mediterania dan NATO," kata Kalin.

Libya dirundung perang saudara sejak penggulingan Muammar Khadafi pada 2011.

Pemerintah baru negara itu didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan Jenderal Khalifa Haftar.

PBB mengakui pemerintah Libya yang dipimpin oleh Fayez al-Sarraj sebagai otoritas yang sah negara itu, ketika Tripoli berusaha mempertahankan kedaulatannya dari serangan milisi Haftar.

Dalam sebuah serangan balasan terhadap serangan Haftar di ibu kota Tripoli dan tempat lainnya, pasukan pemerintah Libya berhasil membebaskan lokasi-lokasi strategis, termasuk pangkalan udara Al-Watiya dan kota Tarhuna, benteng terakhir Haftar di Libya barat.

"Sejarah campur tangan asing di Suriah berulang di Libya'

Kalin mendesak agar semua aktor internasional membangun hubungan dengan pemerintah Libya yang sah dan diakui PBB.

Sementara banyak negara, termasuk AS, gagal menjalin hubungan baik dengan pemerintah al-Sarraj, dukungan Turki baik di lapangan maupun di wilayah diplomatik mulai mengubah keseimbangan ini, tutur Kalin.

"Tentu saja, kami tidak pernah ingin Libya menjadi zona perang bagi milisi dan tentara bayaran asing," kata dia menekankan solusi politik harus diutamakan dari solusi militer.

"Tapi ketika kita melihat apa yang dilakukan aktor internasional di Suriah, kita melihat adegan serupa perlahan-lahan muncul di Libya," ingat Kalin.

Menegaskan dukungan Turki kepada pemerintah Libya di Tripoli akan terus berlanjut, Kalin mengatakan serangan baru-baru ini terhadap pangkalan udara utama al-Watiya dilakukan oleh pasukan Haftar.

Dia menyoroti serangan terhadap pangkalan tersebut dilakukan oleh pihak Haftar, meski ada berbagai laporan yang mengklaim sejumlah negara bertanggung jawab.

"Kebenaran lain diungkapkan dalam serangan ini; sudah jelas siapa yang benar-benar menginginkan perdamaian dan stabilitas permanen di sana, dan siapa yang menginginkan konflik berlanjut di sana," ungkap dia.

Pada Minggu, pesawat tempur tak dikenal menyerang pangkalan udara Al-Watiya yang strategis dan penting di barat ibu kota Tripoli.

Tidak ada korban dilaporkan setelah insiden itu, tetapi beberapa peralatan yang dikerahkan ke sana untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara pangkalan rusak.

Serangan semalam adalah yang pertama sejak Tentara Libya membebaskan pangkalan udara dari milisi Haftar pada Mei lalu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın