Dunia

Senator Rusia: Pembunuhan Soleimani pertanda konflik baru AS dan Syiah di Irak

Senator Rusia Kosachev menggambarkan pembunuhan Jenderal Iran Soleimani sebagai sebuah 'skenario yang sangat buruk'

Muhammad Abdullah Azzam  | 03.01.2020 - Update : 06.01.2020
Senator Rusia: Pembunuhan Soleimani pertanda konflik baru AS dan Syiah di Irak Komandan pasukan elit Iran Quds Force Qasem Soleimani. (Foto file - Anadolu Agency)

Moskova

Ali Cura

MOSKOW

Kepala Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Rusia Konstantin Kosachev mengatakan bahwa pihaknya mengikuti perkembangan pasca-pembunuhan Qasem Soleimani, Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran Qasem Soleimani di dekat Bandara Baghdad.

Dalam sebuah pernyataan kepada media Rusia, Kosachev menggambarkan pembunuhan Jenderal Iran Soleimani sebagai sebuah "skenario yang sangat buruk", mirip dengan balas dendam atas serangan terhadap kedutaan AS di Baghdad.

"Jika benar demikian, amat disayangkan, pembalasan atas itu tak akan memakan waktu lama. Karena perang mudah untuk dimulai tetapi sangat sulit untuk mengakhirinya," kata Senator Rusia Kosachev.

"Berita yang sangat pahit ini menandakan permulaan konflik baru antara Amerika dan Syiah radikal di Irak," tukas Kosachev.

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan bahwa Qasem Soleimani, Komandan Garda Revolusi Iran, dan Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Ketua Pasukan Hashd al-Shaabi tewas dalam serangan drone dekat Bandara Internasional Baghdad.

Tentara Pengawal Revolusi Iran juga membenarkan kematian jenderal Iran Soleimani dalam serangan AS itu.

Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas dendam pada AS yang telah membunuh Jenderal Soleimani.

Khamenei juga mengumumkan masa berkabung nasional di negaranya selama tiga hari.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın