Dunia

Protes George Floyd di AS berlanjut hingga hari kedelapan

Pengunjuk rasa terus melanggar pembatasan jam malam, menuntut diakhirinya kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 03.06.2020 - Update : 04.06.2020
Protes George Floyd di AS berlanjut hingga hari kedelapan Demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam korban brutalitas polisi. ( Yasin Öztürk - Anadolu Ajansı )

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON

Protes nasional terhadap kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial yang menyebabkan kematian George Floyd di Amerika Serikat berlanjut hingga memasuki hari kedelapan pada Selasa malam.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump terus menyerukan agar hukum dan ketertiban dipulihkan.

Jam malam terus diberlakukan di kota-kota metropolitan utama, sementara pengunjuk rasa terus melanggar pembatasan.

Di Washington D.C, demonstrasi damai yang hampir seragam berlanjut sepanjang malam dan menyebabkan sebuah mobil terbakar.

Sebelumnya, Senator Massachusetts Elizabeth Warren bergabung dalam demonstrasi di dekat Gedung Putih setelah mereka dibubarkan dari area itu pada Senin, beberapa menit sebelum Trump berjalan melalui Lafayette Park untuk berfoto.

Ribuan orang berkumpul di dekat taman pada Selasa, berlutut, bertepuk tangan dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Nyawa Kulit Hitam Penting", "George Floyd" dan "Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian".

George Floyd meninggal pada 25 Mei setelah seorang petugas Departemen Kepolisian Minneapolis menduduki lehernya selama hampir sembilan menit, meskipun Floyd berulang kali memohon dilepaskan karena dia tidak bisa bernapas.

Kematiannya memicu demonstrasi damai yang berlanjut di seluruh AS, meskipun beberapa di antaranya berubah menjadi kekerasan dan penjarahan.

Derek Chauvin, polisi kulit putih yang menimpa leher Floyd ke tanah dengan lututnya, sekarang menghadapi tuduhan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tidak disengaja.

Tiga petugas lainnya juga telah dipecat sehubungan dengan kematian Floyd.

Saat ditanya mengapa Trump mengerahkan militer di daerah itu, Warren mengatakan bahwa itu dilakukan karena sang presiden salah.

"Dia memaksakan kekerasan pada rakyat kita. Orang-orang di sini protes secara damai," kata sang senator dibalik masker wajah yang diwajibkan selama pandemi Covid-19.

Ibu kota negara berada di bawah jam malam yang berlaku mulai Selasa pukul 7 malam hingga Rabu pukul 6 pagi.

Demonstrasi juga masih terus terjadi di kota-kota besar seperti Los Angeles dan New York.

Penjarahan massal ramai terjadi di Kota New York pada Senin malam, yang mendorong Gubernur Andrew Cuomo untuk mengeluarkan teguran keras kepada Wali Kota Bill De Blasio, mengatakan bahwa penjarahan dan vandalisme tidak ditangani.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.