Tentara Libya: Milisi Haftar mundur, tinggalkan 48 jenazah
Tentara diperintahkan untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap Covid-19 saat mengumpulkan mayat

Ankara
Gulsen Topcu
TRIPOLI
Tentara Libya pada Selasa mengatakan milisi pimpinan komandan pemberontak Khalifa Haftar meninggalkan 48 jenazah saat melarikan diri dari zona perang.
Mohammed Qanunu, juru bicara Operasi Gunung Api Kemarahan yang dipimpin pemerintah, tidak memberikan rincian lebih lanjut dalam pernyataannya tetapi mengatakan mereka telah diperintahkan untuk mengambil semua langkah perlindungan terhadap Covid-19 saat mengumpulkan mayat-mayat tersebut.
Libya sejauh ini melaporkan 182 kasus Covid-19 dan lima kematian, sementara jumlah pasien sembuh mencapai 52 orang.
Sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, virus korona telah menyebar ke setidaknya 188 negara dan wilayah.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 6,3 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian melebihi 380.000 dan lebih dari 2,7 juta dinyatakan sembuh.
Pasukan Haftar melancarkan serangan ke pemerintah Libya sejak April 2019, hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Pemerintah Libya kemudian meluncurkan Operasi Badai Perdamaian pada 26 Maret untuk melawan serangan-serangan di ibu kota.
Sejak penggulingan pemerintahan Muammar Khaddafi pada 2011, dua poros kekuasaan yang saling bersaing muncul di Libya, satu di Libya Timur yang didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, dan satu lagi di Tripoli yang mendapat pengakuan PBB dan internasional.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.