Politik, Dunia

Pemimpin Palestina dalam tekanan untuk berdialog dengan AS

Negara-negara Arab mendesak Mahmoud Abbas bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan menerima pemotongan pendapatan bea cukai oleh Israel, kata wakil kepala organisasi Fatah

Umar Idris  | 20.09.2020 - Update : 21.09.2020
Pemimpin Palestina dalam tekanan untuk berdialog dengan AS Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hamdi Yildiz

RAMALLAH 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak untuk bernegosiasi dengan AS meskipun dia mendapat tekanan dari negara-negara Arab, kata seorang pejabat gerakan Fatah, Minggu.

"Presiden Abbas menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari saudara-saudara negara Arab dan dunia internasional untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS dan mengambil pendapatan bea cukai yang telah dipotong oleh Israel, tetapi dia tidak menerimanya," kata Mahmoud Al-Aloul, wakil kepala Fatah kepada pejabat Palestina. saluran televisi H.

Dia mengatakan semua orang tahu bahwa Israel mencoba melikuidasi perjuangan Palestina tetapi Palestina memilih untuk melawan penindasan.

Otoritas Palestina tidak akan pernah kembali ke situasi sebelumnya dan berhenti berkoordinasi dengan Israel, katanya.

Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian yang disponsori AS pada 15 September untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Otoritas Palestina dan faksi-faksi perlawanan mengecam kesepakatan itu, dengan mengatakan mereka tidak melayani kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.