Dunia

Pemimpin Hamas: Negosiasi tak berarti apa-apa saat warga Gaza terus hadapi genosida

Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk menghentikan pengepungan Israel di wilayah kantong tersebut

Mohammad Sio  | 28.07.2025 - Update : 30.07.2025
Pemimpin Hamas: Negosiasi tak berarti apa-apa saat warga Gaza terus hadapi genosida

ISTANBUL

Seorang pemimpin kelompok Palestina Hamas pada Minggu mengatakan bahwa melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza tidak ada artinya saat Israel masih melanjutkan pengepungan, taktik kelaparan dan genosida terhadap warga sipil di daerah kantong itu.

Dalam pernyataan rekaman yang disiarkan di saluran Telegram kelompok tersebut, Khalil al-Hayya, wakil ketua Hamas di Gaza dan anggota biro politiknya, mengimbau kepada negara-negara Arab dan Muslim agar meminta mereka untuk melakukan long march menuju Palestina sebagai protes mereka untuk membantu mengakhiri blokade.

Dia mendesak para ulama dan masyarakat luas di dunia Arab dan Islam untuk tidak membiarkan Gaza “mati kelaparan”, dan menyerukan kepada pemerintah untuk memutuskan semua hubungan politik, diplomatik, dan komersial dengan Israel.

Al-Hayya juga mengimbau masyarakat untuk "menyampaikan kemarahan dengan segala cara," dan mendesak orang-orang di negara-negara tetangga untuk bergerak menuju Gaza melalui darat dan laut, mengepung kedutaan besar Israel, dan mengintensifkan boikot ekonomi dan pariwisata.

Negosiasi untuk gencatan senjata sedang berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, tetapi AS dan Israel memanggil tim mereka untuk konsultasi pada Kamis setelah adanya tanggapan dari Hamas terhadap proposal gencatan senjata terbaru.

Tentara Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 59.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan.

Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın