Pemimpin Gereja Yerusalem: Ratusan warga Gaza tewas meski ada gencatan senjata
Patriarkat Latin Yerusalem bersama para patriark dan kepala gereja di Kota Suci mengatakan gencatan senjata memang memungkinkan banyak komunitas Kristen merayakan Natal secara lebih terbuka tahun ini
JERUSALEM / ISTANBUL
Para pemimpin gereja di Yerusalem menyatakan bahwa ratusan warga Palestina terus tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel, meskipun gencatan senjata telah diberlakukan sejak 10 Oktober lalu.
Dalam pesan Natal yang dirilis pada Senin (22/12), Patriarkat Latin Yerusalem bersama para patriark dan kepala gereja di Kota Suci menyebutkan bahwa gencatan senjata memang memungkinkan banyak komunitas Kristen merayakan Natal secara lebih terbuka tahun ini.
Namun, mereka menegaskan bahwa kekerasan belum benar-benar berhenti. “Meski telah diumumkan penghentian permusuhan, ratusan orang masih terus terbunuh atau mengalami luka berat,” demikian pernyataan para pemimpin gereja tersebut.
Mereka juga menyoroti bahwa banyak warga mengalami serangan kekerasan terhadap diri mereka, harta benda, dan kebebasan, tidak hanya di Tanah Suci tetapi juga di negara-negara sekitarnya.
Para pemimpin gereja menyatakan solidaritas dengan semua pihak yang menderita dan terpuruk, serta menyerukan upaya bersama untuk memperjuangkan “perdamaian yang sejati dan adil” di Palestina dan di seluruh dunia.
Sementara itu, laporan menyebutkan bahwa militer Israel telah melakukan ratusan pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza, yang mengakibatkan sedikitnya 405 warga Palestina tewas dan 1.115 lainnya terluka.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza dilaporkan telah menewaskan hampir 71.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 171.000 orang lainnya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
