Dunia

Pemerintah Ramallah mundur dari Gaza, Hamas ambil alih perbatasan

Banyak kelompok Palestina di Gaza menentang keputusan penarikan diri Otoritas Palestina itu

Muhammad Abdullah Azzam  | 07.01.2019 - Update : 07.01.2019
Pemerintah Ramallah mundur dari Gaza, Hamas ambil alih perbatasan Ilustrasi: Petugas berjaga pada salah satu pos perbatasan Palestina, Mesir. (Foto file - Anadolu Agency)

Gazze

Hamdi Yıldız

GAZA

Menurut informasi yang diterima Anadolu Agency dari sumber-sumber lokal di perbatasan Gaza, Hamas kembali mengambil alih pengelolaan pintu-pintu perbatasan di Jalur Gaza pasca- kekosongan akibat Pemerintah Palestina memutuskan menarik diri dari pintu Rafah.

Kemarin malam secara tak terduga, Otoritas Palestina di Ramallah yang berada di bawah kepemimpinan Mahmoud Abbas, mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk menarik diri dari pengelolaan gerbang perbatasan Gaza, yang menghubungkan Jalur Gaza dengan dunia luar.

Banyak kelompok Palestina di Gaza menentang keputusan penarikan diri Otoritas Palestina itu.

Mereka mengatakan keputusan tersebut tidak dapat diterima, karena akan memperburuk perpecahan di dalam Palestina.

Sebelumnya pada Jumat, penyerang bertopeng menyerbu markas Palestinian Broadcasting Corporation di Kota Gaza, menyebabkan staf terluka dan peralatan hancur.

Pemerintah pimpinan Hamas mengutuk serangan itu, menyerukan agar para pelakunya ditangkap.

Juru bicara Fatah Atef Abu Seif sempat mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa Hamas telah menangkap lebih dari 500 anggota kelompok - termasuk beberapa pejabat senior - menjelang unjuk rasa menandai peringatan 54 tahun berdirinya Fatah.

Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas membantah tuduhan itu, mengatakan hanya 38 orang yang telah dipanggil untuk diinterogasi, kemudian semuanya dibebaskan.

Hamas dan Fatah berselisih sejak Hamas menguasai Gaza dari Fatah pada 2007 setelah melalui pertempuran di jalan-jalan.

Bulan lalu, delegasi dari dua kelompok yang bersaing ini mengadakan dialog bersama para pejabat Mesir di Kairo dengan tujuan untuk mengakhiri divisi antar-warga Palestina.

Dialog itu adalah satu dari puluhan putaran di Kairo dan beberapa ibu kota Arab antara Hamas dan Fatah sejak awal keretakan pada 2007, tetapi belum satu pun membuahkan hasil.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın