Dunia, Ekonomi

PBB: Sudan satu-satunya negara di dunia yang terkonfirmasi alami kelaparan

Dampak konflik bersenjata 'di dan sekitar El Fasher di Negara Bagian Darfur Utara masih sangat dahsyat,' kata pejabat OCHA Edem Wosornu

Merve Gül Aydoğan Ağlarcı  | 07.01.2025 - Update : 07.01.2025
PBB: Sudan satu-satunya negara di dunia yang terkonfirmasi alami kelaparan Pemandangan udara orang-orang di Kamp Goz al-Haj tempat warga sipil yang melarikan diri dari konflik sipil di Sudan di kota Shendi, utara ibu kota Khartoum, pada 25 Desember 2024.

HAMILTON, Kanada 

PBB pada Senin menyoroti krisis kemanusiaan yang "mengejutkan" di Sudan, dengan mengatakan bahwa Sudan adalah satu-satunya negara yang mengalami kelaparan.

"Sudan masih dilanda krisis kemanusiaan yang sangat parah," ungkap Edem Wosornu, direktur divisi operasi dan advokasi di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), kepada Dewan Keamanan, seraya menekankan "berita yang sangat mengkhawatirkan" tentang bencana kelaparan yang menyebar di seluruh negeri.

Wosornu menekankan dampak serius konflik bersenjata terhadap penduduk sipil serta pekerja bantuan, dan berkata: "Situasi di El Fasher dan sekitarnya di Negara Bagian Darfur Utara ini masih sangat mengerikan."

"Mengakses daerah yang paling membutuhkan, termasuk lokasi yang terkena bencana kelaparan, tetap menjadi tantangan mendasar," katanya, melaporkan "beberapa" langkah positif terkini.

Ia mengatakan bahwa konvoi 28 truk yang membawa makanan dan perlengkapan lainnya tiba di Khartoum pada tanggal 25 Desember, dan menggambarkannya sebagai "konvoi PBB terbesar yang mencapai ibu kota tersebut sejak awal krisis."  

Kondisi kelaparan terjadi di lima wilayah

Menekankan bahwa konvoi terbaru ini merupakan kemajuan penting, ia masih melaporkan kesulitan bagi pekerja kemanusiaan untuk mendapatkan visa mereka dengan cepat.

Terkait kondisi kelaparan, Wosornu mengutip laporan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) terbaru dan mengatakan: "kondisi kelaparan kini terjadi di lima wilayah, termasuk kamp pengungsi Zamzam, Al Salam dan Abu Shouk, serta di Pegunungan Nuba bagian barat."

"Diperkirakan lima lokasi tambahan – semuanya di Darfur Utara – akan terkena dampak antara sekarang dan Mei, dengan risiko kelaparan di tujuh belas daerah lainnya," katanya, seraya menambahkan bahwa "Sudan saat ini adalah satu-satunya tempat di dunia yang telah dipastikan dilanda kelaparan."

Wosornu menegaskan kembali tiga tuntutan utama, termasuk kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, akses kemanusiaan yang cepat dan aman, serta peningkatan pendanaan.

Wakil Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Beth Bechdol menggemakan pernyataan Wosornu tentang kelaparan, dan berkata: "Kelaparan tercatat terjadi di kamp Zamzam di negara bagian Darfur Utara, Sudan, dan bencana ini masih berlanjut dan meluas."

"Risiko Kelaparan dan penyebarannya telah menjadi kesadaran kolektif kita sejak Agustus," katanya.

Mendesak peningkatan produksi pangan lokal untuk mencegah "bencana kemanusiaan lebih lanjut," Bechdol memperingatkan bahwa "jika kita gagal bertindak sekarang, secara kolektif, dan dalam skala besar, jutaan nyawa akan semakin terancam, dan Tuan Presiden, seperti yang Anda dan Anggota Dewan ketahui dengan sangat baik, stabilitas banyak negara di kawasan ini juga akan terancam."

Sudan telah dilanda pertempuran antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April 2023.

Pertempuran tersebut telah mengakibatkan lebih dari 20.000 kematian dan lebih dari 14 juta orang mengungsi, menurut perkiraan PBB dan otoritas setempat.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın