Dunia

Palestina tanpa Yerusalem sebagai ibu kotanya adalah 'mustahil'

Juru bicara presiden menentang rencana pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem

Maria Elisa Hospita  | 07.12.2017 - Update : 07.12.2017
Palestina tanpa Yerusalem sebagai ibu kotanya adalah 'mustahil' Juru Bicara Presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh. (File foto - Anadolu Agency)

Ankara

Eshat Firat

RAMALLAH, Palestina

Palestina tidak mungkin berdiri tanpa Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, kata Kantor Kepresidenan Palestina, Selasa.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan kepada wartawan di Ramallah bahwa Palestina menolak segala keputusan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Palestina tanpa Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya adalah hal yang mustahil," tegas Rudeineh.

Ia juga menegaskan bahwa administrasi Palestina menolak pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pernyataan tersebut dilontarkan Rudeineh sebelum Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kantor kedutaan besar negara ini ke Yerusalem.

Yerusalem masih menjadi poros konflik berkepanjangan Israel-Palestina, karena rakyat Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di waktu yang akan datang.

Selama kampanyenya, Trump berjanji untuk memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.