Dunia, Nasional

Organisasi buruh gelar demo intervensi AS di Venezuela

Mereka mendesak Amerika Serikat berhenti mencampuri urusan dalam negeri Venezuela

Nicky Aulia Widadio  | 12.02.2019 - Update : 13.02.2019
Organisasi buruh gelar demo intervensi AS di Venezuela Ilustrasi: Buruh di Indonesia merayakan peringatan May Day pada di Jakarta pada 1 Mei 2018 lalu. ( Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA

Sejumlah organisasi buruh menggelar demonstrasi menentang intervensi Amerika Serikat terhadap urusan dalam negeri Venezuela di Jakarta, pada Selasa.

Mereka memulai aksi dari Patung Kuda dan melaksanakan long march menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat.

Sekitar seratus orang yang menamai diri mereka sebagai Gerakan Buruh untuk Rakyat (Gebrak) ini menyerukan desakan seperti, “Trump hands off Venezuela” dan “stop intervention to Venezuela”.

Juru bicara Gebrak Nining Elitos mengatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas para buruh kepada rakyat Venezuela.

Menurut dia, sikap Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya yang mengakui Juan Guaido sebagai ‘presiden sementara’ Venezuela berarti tidak menghargai kedaulatan Venezuela.

Nining juga menuding Amerika Serikat justru merusak sistem demokrasi di Venezuela dan tidak menghargai pilihan rakyat Venezuela.

“Aksi ini membuktikan apa yang dilakukan Amerika Serikat itu salah besar, karena tidak menghormati kedaulatan rakyat Venezuela,” kata Nining di Jakarta, Selasa.

Gebrak juga mendesak agar konflik Venezuela diselesaikan secara damai.

“Eskalasi konflik mesti diturunkan untuk mencegah pertumpahan darah,” kata juru bicara Gebrak, Ilhamsyah.

Venezuela diguncang protes sejak 10 Januari, ketika Presiden Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemungutan suara yang diboikot oleh oposisi.

Ketegangan meningkat ketika pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan diri sebagai presiden pada 23 Januari, langkah yang didukung oleh AS, juga sejumlah negara Eropa dan Amerika Latin.

Rusia, Cina, Iran, Bolivia, dan Meksiko lebih mengutamakan Maduro, seperti halnya Turki.

Dua puluh negara anggota Uni Eropa termasuk Spanyol, Jerman, Prancis dan Inggris mengakui Guaido, serta meningkatkan tekanan pada Maduro.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.