Netanyahu gelar pertemuan keamanan terkait fase kedua gencatan senjata Gaza.
Kabinet Keamanan membahas skenario alternatif jika terjadi perubahan posisi AS, termasuk peluncuran operasi militer baru di Gaza, menurut laporan.
YERUSALEM/ISTANBUL
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat Kabinet Keamanan pada Kamis untuk membahas perkembangan terkait fase kedua perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.
Penyiar publik Israel, Kan, melaporkan bahwa pertemuan tersebut membahas kemungkinan perubahan sikap Amerika Serikat, termasuk skenario di mana Washington dapat menarik diri dari keterlibatan langsung di Gaza atau mendukung solusi yang tidak mendapat persetujuan pemerintah Netanyahu.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada KAN bahwa berbagai opsi alternatif turut dibahas, termasuk kemungkinan melancarkan operasi militer baru di Gaza, jika terjadi perubahan mendasar dalam posisi AS atau apabila upaya politik mengalami kegagalan.
Rapat tersebut digelar menjelang pertemuan yang diperkirakan akan berlangsung antara Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump pada 29 Desember di negara bagian Florida, Amerika Serikat.
Sementara itu, Utusan Khusus AS Steve Witkoff dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Turki, Qatar, dan Mesir pada Jumat di Miami untuk membahas tahap berikutnya dari kesepakatan tersebut.
Perjanjian gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 10 Oktober, berdasarkan rencana yang diajukan Trump, yang menghentikan perang Israel selama dua tahun. Konflik tersebut telah menewaskan hampir 70.700 orang—sebagian besar perempuan dan anak-anak—serta melukai lebih dari 171.100 lainnya sejak Oktober 2023.
Fase pertama kesepakatan mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup rekonstruksi Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
