Türkİye, Dunia, Operasi Mata Air Perdamaian

Menteri Inggris: Turki harus lindungi diri dari PKK

Ben Wallace mengatakan Turki telah berada di bawah ancaman teror dari kelompok-kelompok seperti PKK

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 15.10.2019 - Update : 16.10.2019
Menteri Inggris: Turki harus lindungi diri dari PKK Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace. (Turkish Interior Ministry / Handout - Anadolu Agency)

London, City of

Ahmet Gurhan Kartal

LONDON

Menteri Pertahanan Inggris pada Senin mengatakan Turki telah dan masih menghadapi ancaman teror dari PKK.

Berbicara pada majelis parlemen NATO di London, Ben Wallace menegaskan bahwa Turki perlu melindungi dirinya dari ancaman ini.

Dilansir dari harian Times pada Selasa, Wallace mendesak Ankara untuk menghormati hak asasi manusia dan perlakuan terhadap warga sipil dalam serangannya terhadap Suriah, tetapi mengatakan bahwa Turki menghadapi ancaman dari pasukan gerilya Kurdi.

"Turki lelah, dan masih menghadapi ancaman yang berasal dari kelompok-kelompok seperti PKK ... dan Turki perlu melakukan apa yang terkadang harus dilakukan untuk mempertahankan diri," ujar dia.

Pernyataan Wallace muncul setelah Uni Eropa menentang operasi anti-teror Turki yang bertujuan untuk menciptakan zona aman di Suriah utara.

"Ini adalah situasi yang tidak ingin kami kembangkan dengan cara ini, tetapi ini adalah situasi yang telah terjadi dan kami berusaha untuk memastikan bahwa hak asasi manusia ditegakkan dalam proses itu," kata Wallace.

Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.

Menurut Turki, kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.