Dunia

Media Israel sebut perbatasan Rafah di Gaza akan dibuka setelah Israel terima 4 jenazah sandera

Empat sandera diperkirakan akan dipulangkan dalam beberapa jam mendatang, menurut penyiar publik Israel KAN

Ibrahim Sipahi, Betul Yilmaz  | 15.10.2025 - Update : 15.10.2025
Media Israel sebut perbatasan Rafah di Gaza akan dibuka setelah Israel terima 4 jenazah sandera

YERUSALEM/ISTANBUL

Laporan yang saling bertentangan muncul dari media Israel pada hari Rabu mengenai pembukaan kembali perbatasan Rafah Gaza dengan Mesir.

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan "eselon politik" memutuskan untuk membuka kembali perlintasan Rafah antara Mesir dan Gaza pada Rabu pagi untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke daerah kantong itu, setelah kelompok Palestina Hamas mengembalikan empat jenazah sandera Israel pada Selasa malam.

Sekitar 600 truk yang membawa bantuan kemanusiaan akan memasuki Jalur Gaza hari ini, kata KAN.

Empat jenazah lagi diperkirakan akan diterima dari Hamas dalam beberapa jam ke depan, tambah penyiar tersebut.

Namun, harian Israel Yedioth Ahronoth, mengutip seorang pejabat keamanan Israel yang namanya tak ingin disebutkan, membantah pembukaan perbatasan pada hari Rabu karena "alasan logistik".

"Secara logistik, itu tidak memungkinkan. Kami perlu turun ke lokasi, memeriksanya, dan mengirimkan tim — itu butuh waktu," kata sumber itu.

Menurut pejabat Israel, perbatasan diperkirakan akan tetap ditutup besok dan “tanggal pembukaannya kembali belum diketahui.”

Hamas telah menyerahkan jenazah empat sandera Israel lagi pada Selasa, setelah membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dan jenazah empat orang pada hari Senin dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina di bawah tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana yang ia susun pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza. Tahap pertama kesepakatan tersebut mulai berlaku pada hari Jumat.

Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.900 warga Palestina di daerah kantong tersebut, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan membuatnya sebagian besar tidak dapat dihuni.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.