Dunia

Macron sebut Prancis akan percepat bantuan kemanusiaan ke Gaza

Presiden Prancis mengatakan konferensi bantuan kemanusiaan untuk Gaza akan diadakan dalam beberapa minggu mendatang

Seyma Yigit, Melike Pala  | 14.10.2025 - Update : 14.10.2025
Macron sebut Prancis akan percepat bantuan kemanusiaan ke Gaza Presiden Prancis Emmanuel Macron.

ANKARA

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan meningkatkan operasi kemanusiaan untuk Gaza setelah KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh yang diadakan di Mesir.

Berbicara kepada pers di bandara setelah pertemuan pada Senin, Macron mengatakan dia senang melihat gencatan senjata antara Israel dan Hamas ditegakkan dan pembebasan 20 sandera Israel yang masih hidup oleh kelompok Palestina.

Dia mengatakan semua sandera telah dibebaskan dan operasi bantuan di Gaza telah dimulai dengan "intensitas yang lebih besar dari yang direncanakan." Macron menambahkan bahwa upaya kemanusiaan akan dipercepat mulai Selasa ini.

Macron mencatat bahwa Prancis akan bekerja sama dengan AS dan Israel untuk memastikan pengiriman bantuan tanpa gangguan dan tanpa hambatan ke daerah kantong tersebut.

Mengumumkan bahwa konferensi bantuan kemanusiaan untuk Gaza akan diadakan dalam beberapa minggu mendatang sebagai bagian dari fase pertama gencatan senjata, dia mengatakan bahwa "pada fase kedua, dana akan dimobilisasi untuk segera memulai kembali stabilisasi dan rekonstruksi Gaza."

Menyoroti ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai pemerintahan Gaza, Macron mengatakan Dewan Keamanan PBB telah mencapai konsensus antara Otoritas Palestina dan negara-negara lain untuk bergerak menuju resolusi dan bahwa pekerjaan teknis mengenai pelucutan senjata Hamas akan segera dimulai.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pekan lalu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana yang ia susun pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza. Tahap pertama kesepakatan tersebut mulai berlaku pada hari Jumat.

Tahap kedua menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas.

Sebelumnya, pembebasan warga Palestina yang dipenjara di penjara Israel dimulai pada Senin setelah Hamas membebaskan seluruh 20 tawanan Israel yang masih hidup di Jalur Gaza.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di daerah kantong tersebut, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan membuatnya sebagian besar tidak dapat dihuni.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.