Korsel tangguhkan kerja sama militer dengan Jepang
Setelah periode pemberitahuan tiga bulan, kesepakatan itu akan resmi berakhir pada November
Seoul-t ukpyolsi
Alex Jensen
SEOUL
Korea Selatan mengumumkan bahwa pihaknya akan menangguhkan kesepakatan tentang kerja sama militer dengan Jepang.
Perjanjian Keamanan Umum Informasi Militer (GSOMIA) yang ditandatangani pada November 2016 dengan dukungan Amerika Serikat (AS) menjadi perdebatan panas di Korea Selatan karena masa penjajahan Jepang atas Semenanjung Korea selama 1910-1945.
Spekulasi bahwa Seoul akan menangguhkan GSOMIA sebelum tenggat waktu 24 Agustus telah meningkat seiring memanasnya hubungan kedua negara akhir-akhir ini.
Setelah periode pemberitahuan tiga bulan, kesepakatan itu akan resmi berakhir pada November.
"Korsel memutuskan untuk tak memperpanjang perjanjian itu karena ada perubahan besar dalam situasi kerja sama keamanan kedua negara," ungkap Kim You-geun, wakil direktur Kantor Keamanan Nasional Presiden Korea Selatan, seperti dilansir oleh Kantor Berita Yonhap.
Sementara itu, pernyataan terpisah dari Kementerian Pertahanan Seoul menegaskan bahwa Korea Selatan akan mempertahankan postur pertahanan gabungan yang stabil dan sempurna dengan AS.
Akibat keputusan tersebut, posisi Washington - yang selama ini menikmati hasil aliansi kunci Seoul-Tokyo - di wilayah timur laut Asia kemungkinan akan melemah.