Dunia

Korsel tangguhkan kerja sama militer dengan Jepang

Setelah periode pemberitahuan tiga bulan, kesepakatan itu akan resmi berakhir pada November

Maria Elisa Hospita  | 23.08.2019 - Update : 26.08.2019
Korsel tangguhkan kerja sama militer dengan Jepang Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe setelah melakukan pertemuan di rumah dinas Shinzo Abe di Tokyo pada 9 Mei 2018. (AFP PHOTO / POOL / KAZUHIRO NOGI - Anadolu Agency)

Seoul-t ukpyolsi

Alex Jensen

SEOUL 

Korea Selatan mengumumkan bahwa pihaknya akan menangguhkan kesepakatan tentang kerja sama militer dengan Jepang.

Perjanjian Keamanan Umum Informasi Militer (GSOMIA) yang ditandatangani pada November 2016 dengan dukungan Amerika Serikat (AS) menjadi perdebatan panas di Korea Selatan karena masa penjajahan Jepang atas Semenanjung Korea selama 1910-1945.

Spekulasi bahwa Seoul akan menangguhkan GSOMIA sebelum tenggat waktu 24 Agustus telah meningkat seiring memanasnya hubungan kedua negara akhir-akhir ini.

Setelah periode pemberitahuan tiga bulan, kesepakatan itu akan resmi berakhir pada November.

"Korsel memutuskan untuk tak memperpanjang perjanjian itu karena ada perubahan besar dalam situasi kerja sama keamanan kedua negara," ungkap Kim You-geun, wakil direktur Kantor Keamanan Nasional Presiden Korea Selatan, seperti dilansir oleh Kantor Berita Yonhap. 

Sementara itu, pernyataan terpisah dari Kementerian Pertahanan Seoul menegaskan bahwa Korea Selatan akan mempertahankan postur pertahanan gabungan yang stabil dan sempurna dengan AS.

Akibat keputusan tersebut, posisi Washington - yang selama ini menikmati hasil aliansi kunci Seoul-Tokyo - di wilayah timur laut Asia kemungkinan akan melemah.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.