Korsel klaim 300 tentara Korea Utara tewas dalam pertempuran dengan Ukraina
Setidaknya 2.700 tentara Korea Utara juga terluka, kata badan mata-mata Korea Selatan

ISTANBUL
Setidaknya 300 tentara Korea Utara tewas dalam pertempuran dengan Ukraina, ungkap Korea Selatan pada Senin.
Sekitar 2.700 lainnya terluka, kata Badan Intelijen Nasional Korea Selatan kepada anggota parlemen, menurut Yonhap News yang berpusat di Seoul.
Laporan dari badan mata-mata Korea Selatan itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia siap menyerahkan dua tentara Korea Utara yang ditangkap ke Pyongyang sebagai imbalan atas pengembalian tawanan perang Ukraina yang ditahan di Rusia.
Setidaknya dua tentara Korea Utara berada dalam tahanan Ukraina, klaim Zelenskyy.
Pyongyang dan Moskow tidak memberikan komentar mengenai perkembangan tersebut sejak Seoul dan sekutu Barat-nya beberapa bulan lalu mengklaim bahwa Korea Utara telah mengirimkan tentara ke Rusia untuk berperang melawan Kyiv.
Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan "banyaknya korban" di antara tentara Korea Utara disebabkan oleh "kurangnya pemahaman mereka tentang peperangan modern," termasuk "tindakan sia-sia mereka menembaki pesawat tanpa awak jarak jauh."
Mengutip badan mata-mata tersebut, anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Lee Seong-kweun mengatakan: “(Salah satu) tawanan perang (di Ukraina) belum menyatakan niatnya untuk datang ke Korea Selatan.”
Lee merujuk pada dua tentara Korea Utara yang diduga ditangkap oleh Kyiv dan keduanya sedang diinterogasi oleh badan mata-mata Ukraina dengan bantuan mitranya dari Korea Selatan.
Sementara AS dan NATO telah mendukung klaim Seoul bahwa tentara Korea Utara berada di lapangan melawan Kyiv, Pyongyang tetap bungkam bahkan setelah adanya laporan tentang dugaan kematian dan cedera di antara pasukannya.
Laporan pengerahan pasukan menjadi penting sejak Pyongyang dan Moskow menandatangani pakta pertahanan komprehensif tahun lalu, yang mengharuskan kedua pihak untuk memberikan bantuan militer satu sama lain jika terjadi agresi oleh pihak ketiga.
Perang Rusia-Ukraina akan berakhir tiga tahun bulan depan setelah Moskow melancarkan “operasi militer khusus” terhadap Kyiv pada Februari 2022.
Puluhan ribu orang terbunuh dan jutaan orang mengungsi di kedua negara yang bertikai.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.