Dunia

Jerman enggan akui Yerusalem sebagai ibukota Israel

Berdasarkan survey, hanya 24 persen warga Jerman yang mendukung keputusan President Donald Trump terkait Yerusalem

Muhammad Abdullah Azzam  | 15.12.2017 - Update : 16.12.2017
Jerman enggan akui Yerusalem sebagai ibukota Israel Bendera Jerman (Foto Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Ayhan Simsek

BERLIN 

Sebagian besar warga Jerman menentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel, berdasarkan survei yang dilakukan oleh harian Die Welt.

Sekitar 64 persen sample dari survei mengatakan bahwa mereka menentang langkah pemerintah Jerman untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sementara 27 persen menyuarakan dukungan untuk langkah tersebut, setelah keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kontroversial.

Survei perwakilan dilakukan antara 11 dan 13 Desember bekerja sama dengan lembaga penelitian Civey.

Sebanyak 67 persen pemilih yang mendukung Partai Kristen Demokrat Kanselir Angela Merkel (CDU / CSU) menentang pernyataan Trump.

Sebanyak 80 persen dari partai oposisi terdiri dari Partai Demokrat Sosial (SPD), dan 82 persen di antara pemilih Partai Hijau.

Hanya pendukung Alternative for Germany (AfD) yang mendukung Trump.

Lima puluh enam persen pemilih AfD berpendapat Berlin harus mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Angela Merkel mengkritik langkah Trump minggu lalu dan menekankan status Yerusalem harus diselesaikan melalui perundingan antara Israel dan Palestina.

Pekan lalu, Trump mengumumkan keputusannya meski mendapat tentangan internasional.

Meski bertentangan dengan resolusi DK PBB, Trump mengatakan, "sudah waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel".

Trump juga menyatakan telah meminta Departemen Luar Negeri AS untuk memulai persiapan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Keputusan tersebut mendapat reaksi keras dari dunia. Dewan Keamanan PBB, Liga Arab, dan OKI memutuskan untuk mengadakan pertemuan luar biasa.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın