Dunia, Ekonomi

Presiden Turkiye sebut kebijakan Israel yang semakin agresif ancam perdamaian regional

'Kita tidak bisa meninggalkan perjuangan Palestina atau tetap diam ketika pemerintahan Netanyahu mengubah wilayah kita menjadi pertumpahan darah,' kata Presiden Recep Tayyip Erdogan

Esra Tekin, Mucahithan Avcioglu  | 04.07.2025 - Update : 04.07.2025
Presiden Turkiye sebut kebijakan Israel yang semakin agresif ancam perdamaian regional Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.

ISTANBUL

Kebijakan Israel yang semakin agresif di bawah pemerintahannya saat ini mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan, kata Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Jumat.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat dia berpidato di pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) ke-17 di kota Khankendi, Azerbaijan.

"Kita tidak bisa mengabaikan perjuangan Palestina dan tidak juga tinggal diam ketika pemerintahan Netanyahu mengubah wilayah kita menjadi pertumpahan darah," ujar dia.

Mengenai Afghanistan, Presiden Erdogan mengatakan, "Kami percaya bahwa kami harus mendukung keamanan, perdamaian, dan pembangunan masyarakat di Afghanistan."

Berbicara di hadapan negara-negara yang menghadiri KTT ECO, Presiden Turkiye menyerukan hubungan yang lebih kuat dengan warga Siprus Turki di bidang olahraga, budaya, ekonomi, dan pariwisata.

Juga menyinggung isu energi bersih, Erdogan mengatakan bahwa dengan Rencana Aksi Efisiensi Energi Nasional Turkiye untuk tahun 2024-2030, otoritas Turkiye memperkirakan pengurangan emisi setara karbon dioksida sebesar 100 juta ton.

Tentang Proyek Nol Limbah, presiden Turkiye itu mengatakan proyek ini menambah "kekuatan tambahan" dalam perjuangan melawan perubahan iklim.

“Sejak awal, kami telah mencegah sekitar 6 juta ton emisi gas rumah kaca,” imbuh Erdogan.

KTT tersebut diselenggarakan dengan tema, "Visi ECO Baru untuk Masa Depan yang Berkelanjutan dan Tangguh terhadap Iklim."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.