GENEVA

Israel dipastikan dapat mengikuti Eurovision Song Contest 2026 meski menuai penolakan luas, setelah anggota European Broadcasting Union (EBU) menyetujui serangkaian reformasi yang disebut bertujuan memperkuat “kepercayaan, transparansi, dan netralitas” ajang tersebut.

European Broadcasting Union dalam pernyataannya mengatakan hasil pemungutan suara tertutup pada hari pertama pertemuan mereka di Jenewa menyimpulkan bahwa seluruh anggota EBU yang ingin berpartisipasi di Eurovision 2026 dan bersedia mematuhi aturan baru dinyatakan memenuhi syarat untuk ikut serta.

EBU menyebut mayoritas besar anggotanya sepakat tidak diperlukan pemungutan suara lanjutan soal partisipasi, dan Eurovision 2026 akan tetap digelar sesuai rencana dengan tambahan langkah pengamanan yang telah ditetapkan.

Sebelum pemungutan suara, anggota EBU melakukan pembahasan yang digambarkan berlangsung luas, dengan beragam pandangan soal partisipasi Israel.

Sejumlah anggota juga menekankan pentingnya melindungi independensi media layanan publik dan kebebasan pers untuk meliput, termasuk di wilayah konflik seperti Gaza.

Presiden EBU Delphine Ernotte Cunci menyambut hasil pemungutan suara tersebut.

Dia mengatakan keputusan itu menunjukkan komitmen bersama para anggota untuk menjaga transparansi dan kepercayaan terhadap Eurovision, serta memastikan ajang itu tetap menjadi ruang persatuan dan pertukaran budaya.

Setelah hasil pemungutan suara, lembaga penyiaran anggota akan diminta mengonfirmasi partisipasi mereka. Daftar lengkap peserta edisi ke-70 Eurovision itu disebut diharapkan diumumkan sebelum Natal.

Sejumlah negara Eropa sebelumnya menyatakan akan mempertimbangkan mundur dari kompetisi jika Israel ikut serta.