Dunia

Ikhwanul Muslimin serukan pemilu lebih awal di Mesir

Seruan ini muncul dalam peringatan 5 tahun pembubaran pendudukan Rabaa di Kairo

Astudestra Ajengrastrı  | 14.08.2018 - Update : 14.08.2018
Ikhwanul Muslimin serukan pemilu lebih awal di Mesir Ilustrasi. (Foto file - Anadolu Agency)

Egypt

Mahmoud Barakat

KAIRO

Gerakan perlawanan Ikhwanul Muslimin di Mesir menyerukan diadakannya pemilihan presiden sebagai jalan keluar dari krisis politik yang kini melingkupi negara tersebut.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh kelompok tersebut pada peringatan 5 tahun pembubaran paksa berdarah dua demonstrasi akbar, di Rabaa al-Adawaya Square di Kairo dan Nahda Square di Giza, oleh pasukan tentara pada 2013. Protes di kedua tempat ini dilakukan oleh pendukung Presiden Mohamed Morsi.

Otoritas Mesir mengatakan sebanyak 632 orang, termasuk 8 polisi, tewas dalam peristiwa tersebut, sementara data dari sejumlah kelompok HAM menyebut korban tewas mencapai lebih dari 1.000 orang.

Ikhwanul Muslimin mengeluarkan 10 inisiatif yang bertujuan untuk "memandu negara ini keluar dari lorong yang gelap".

"Jalan keluar terbaik dari lorong gelap ini adalah kembali berkuasanya Presiden Morsi untuk membentuk pemerintahan koalisi yang disetujui oleh kekuatan-kekuatan nasional, dalam periode yang spesifik dan cukup, untuk mempersiapkan negara ini menggelar pemilihan umum yang diawasi oleh lembaga yudisial independen... tanpa perkecualian," ujar kelompok tersebut.

Mereka kemudian menyerukan diadakannya dialog nasional sebagai cara untuk menyatukan warga Mesir.

Belum ada komentar dari otoritas Mesir menanggapi seruan Ikhwanul Muslimin.

Mesir telah dilanda gejolak sejak militer menggulingkan Morsi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, dalam kudeta militer pada 2013.

Sejak pelengseran Morsi, otoritas Mesir terus meluncurkan serangan kepada siapapun yang menentang, membunuhi ratusan orang dan mengirim ribuan lainnya ke penjara dengan tuduhan kekerasan.

Bulan lalu, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi, mantan panglima angkatan bersenjata yang memimpin kudeta 2013, mengumumkan penolakannya akan rekonsiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, berkata bahwa "dia memerangi terorisme tanpa lelah".

Pemerintah Mesir mengumumkan Ikhwanul Muslimin sebagai "organisasi teroris" pada 2013.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.