ISTANBUL

Kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran pada Selasa mengancam akan menargetkan pangkalan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah jika serangan terhadap Yaman terus berlanjut.

Anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi Mohammed Ali al-Houthi mengeluarkan peringatan keras kepada Washington dalam sebuah video di X.

"Kami memperingatkan Amerika agar tidak menyerang Yaman. Jika mereka tidak berhenti, kami akan menyerang kepentingan AS di kawasan itu, mengabaikan garis merah apa pun," kata al-Houthi.

"Serangan Israel terhadap Gaza dan Yaman akan dihentikan, atau kami akan menyerang aset-aset sensitif Amerika untuk menyampaikan pesan kami."

Pesan itu muncul setelah Houthi pada Minggu mengklaim telah menembak jatuh jet tempur F-18 AS dalam serangan terhadap kapal induk di Laut Merah.

Operasi tersebut "dilaksanakan dengan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 pesawat tanpa awak, yang mengakibatkan jatuhnya jet tempur F-18 sementara kapal perusak berusaha mencegat pesawat tanpa awak dan rudal Yaman."

Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Minggu mengumumkan bahwa jet tempur F/A-18 Angkatan Laut AS jatuh karena "senjata makan tuan" di atas Laut Merah.

Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara pada Kamis di kota pesisir Yaman Al-Hudaydah dan ibu kota nasional Sanaa sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak dan rudal Houthi.

Serangan itu adalah gelombang ketiga serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap lokasi yang dikuasai Houthi di Yaman sejak Juli.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal kargo Israel atau kapal-kapal yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan rudal dan drone untuk menunjukkan dukungan terhadap Jalur Gaza, tempat lebih dari 45.200 korban tewas dalam perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.