ISTANBUL
Pemerintah China pada Rabu mengumumkan penghentian sementara tarif tambahan sebesar 24 persen atas sejumlah barang impor dari Amerika Serikat (AS) selama satu tahun, demikian dilaporkan media pemerintah.
Langkah ini diumumkan setelah pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pekan lalu di Korea Selatan. Kedua pemimpin dikabarkan menyepakati kesepakatan perdagangan sementara selama satu tahun yang mencakup isu tarif dan ekspor.
Meski demikian, China akan tetap memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap sebagian produk asal Amerika, menurut Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara.
Kebijakan baru ini akan berlaku mulai 10 November pukul 13.01 waktu setempat (05.01 GMT).
Komisi tersebut menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk “mengimplementasikan hasil dan kesepahaman yang dicapai dalam pembicaraan ekonomi dan perdagangan China-AS.”
China dan AS telah melakukan beberapa putaran perundingan untuk mencapai kesepakatan dagang, yang juga menjadi agenda utama dalam KTT Xi–Trump di Kota Pelabuhan Busan, Korea Selatan, pada 30 Oktober lalu.
“Penangguhan sebagian tarif tambahan ini akan membantu mendorong perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang sehat, stabil, dan berkelanjutan antara China dan Amerika Serikat, memberikan manfaat bagi masyarakat kedua negara, serta berkontribusi bagi kemakmuran global,” kata pernyataan resmi komisi tersebut.
China juga mengumumkan akan mencabut beberapa tarif tambahan yang sebelumnya diberlakukan atas barang-barang tertentu dari Amerika Serikat, sesuai dengan pengumuman terdahulu.
Pada Maret tahun ini, China memberlakukan tarif tambahan 15 persen terhadap produk impor asal AS seperti ayam, gandum, jagung, dan kapas. Sementara itu, sorgum, kedelai, daging babi, daging sapi, produk perikanan, buah, sayuran, dan produk susu dikenai tarif tambahan 10 persen.
Dalam konferensi pers terpisah di Beijing, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menegaskan bahwa kebijakan Beijing terhadap Washington tetap konsisten.
“Kami selalu memandang dan menangani hubungan dengan Amerika Serikat berdasarkan prinsip saling menghormati dan kerja sama saling menguntungkan. Namun, kami juga akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami,” ujar Mao.
Ia menambahkan, “Hubungan China–AS yang stabil dan konstruktif merupakan kepentingan mendasar bagi kedua bangsa dan menjadi hal yang diharapkan oleh komunitas internasional.”
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
