Türkİye, Dunia, Ekonomi

Aktivis: Aksi boikot global dapat momentum pasca serangan gencar Israel di Gaza

‘Kampanye boikot global terhadap produk-produk Israel telah berskala besar,’ kata Tulay Gokcimen

Ömer Faruk Madanoğlu  | 14.02.2024 - Update : 23.02.2024
Aktivis: Aksi boikot global dapat momentum pasca serangan gencar Israel di Gaza

ISTANBUL

Menanggapi konflik baru-baru ini di Gaza, gerakan boikot global terhadap produk-produk Israel mendapatkan daya tarik yang signifikan, menurut direktur lembaga Inisiatif Palestina Tulay Gokcimen.

“Penindasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama 75 tahun sebelum pembantaian di Gaza tidak sepenuhnya dijabarkan secara jelas, namun sekarang semua orang ingin banyak melakukan sesuatu yang mereka bisa,” kata Gokcimen kepada Anadolu.

“Gaza telah menciptakan kesadaran terhadap pendudukan Israel pada masyarakat. Reaksi individu telah berkembang menjadi gerakan massal seiring berjalannya waktu,” lanjut dia.

Gokcimen mengatakan dirinya yakin gerakan tersebut dapat menjadi senjata efektif untuk menekan Israel dan mengakhiri serangannya, menyoroti peningkatan kesadaran masyarakat dan tindakan individu yang dipicu oleh kekerasan di Gaza.

Dia menambahkan bahwa masyarakat di seluruh dunia menolak membeli produk-produk Israel, didorong oleh keinginan mereka untuk mendukung Palestina.

Momentum individual ini menurutnya telah menjelma menjadi gerakan global yang mencakup beragam komunitas dan agama.

“Mereka menjadikan seluruh dunia sebagai orang Palestina. Demonstrasi diadakan di depan toko makanan dan minuman yang mendukung Israel di berbagai negara setiap hari, meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat,” ungkap dia.

Gokcimen menekankan bahwa Israel sangat bergantung pada perdagangan internasional untuk sumber daya dan senjata; itulah sebabnya dengan memboikot produk-produk Israel, masyarakat dapat mengganggu sistem keuangan ini dan memberikan tekanan pada Israel.

“Jika saya tidak membeli, jika Anda tidak membeli produk, maka sistem keuangan ini tidak akan berjalan,” imbuh dia.

Dia memberikan contoh di mana perusahaan yang mendukung Israel menghadapi kerugian akibat boikot tersebut.

“Semua bom dan senjata yang digunakan Israel sebenarnya diproduksi dengan uang yang berasal dari perdagangan di negara lain. Masyarakat tidak dapat menghentikan pembuat bom, namun mereka bisa tidak membeli produk Israel untuk menghindari kontribusi terhadap sistem keuangan ini,” ujar Gokcimen.

Dia menambahkan bahwa gerakan boikot juga telah menyebabkan pergeseran preferensi konsumen karena munculnya produk-produk Turki sebagai alternatif populer dan menunjukkan dukungan ekonomi.

Meski boikot individu sangatlah penting, Gokcimen menekankan pentingnya tindakan kolektif dengan mengutip contoh-contoh sejarah mengenai boikot yang berhasil, mendorong semua orang untuk berpartisipasi.

“Mendukung pihak yang tertindas juga merupakan bagian dari boikot,” tambah dia.

Gokcimen berpendapat bahwa melemahnya kekuatan ekonomi Israel sangat penting untuk mengakhiri pendudukan Israel, dan mendesak para konsumen untuk memprioritaskan pilihan yang sesuai dan menghindari berkontribusi pada sistem keuangan yang memicu kekerasan.

Di luar dampak ekonomi, Gokcimen menekankan tanggung jawab moral dari boikot dengan memandangnya sebagai perlawanan terhadap penindasan dan komitmen untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas.

“Orang yang berhati nurani tidak mempunyai kemewahan untuk mengatakan ‘Aku tak peduli, boikot tidak akan berhasil.' Saat ini, Israel mengelola perekonomian yang besar hingga mampu membunuh anak-anak. Mereka membeli bom dari AS, Inggris, dan negara-negara lain,” tutur dia.

Gokcimen menyimpulkan dengan pesan yang kuat, mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan dan menghindari ketidakpedulian.

Terakhir, dia menyoroti dampak tragis konflik tersebut dan menekankan bahwa memboikot produk-produk Israel bukan sekadar pilihan konsumen namun merupakan keharusan moral.

“Ada ribuan bayi di Gaza yang diberikan akta kematian tanpa diberikan akta kelahiran. Mereka membunuh, membantai, dan menghancurkan anak-anak yang tidak tega dilihat oleh ayah dan ibu mereka.”

“Masalah ini sudah lama tidak lagi menjadi masalah agama, bahasa, atau ras. Seperti yang Anda lihat, dunia sedang berguncang. Baru kemarin, orang-orang Yahudi di AS melakukan aksi duduk di depan Gedung Putih.”

“Jika kami tidak makan atau minum produk Israel, kami tidak akan mati, namun jika kami terus memberikan dukungan finansial kepada mereka, Israel akan terus melakukan pembantaian di Gaza atau di tempat lain di Palestina. Kesalahan terbesar kami adalah membiasakan diri dengan pembantaian ini,” tukas Gokcimen. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın