Türkİye

Erdogan: 'Sikap Turkiye terhadap Gaza sudah jelas'

“Upaya kami untuk memastikan keamanan penduduk sipil, akses tanpa gangguan terhadap bantuan kemanusiaan, dan gencatan senjata yang berkelanjutan terus meningkat,” tulis Recep Tayyip Erdogan dalam artikelnya

01.09.2025 - Update : 02.09.2025
Erdogan: 'Sikap Turkiye terhadap Gaza sudah jelas' Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan (Foto file - Anadolu Agency).

ISTANBUL

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa “sikap Türkiye terhadap Gaza sudah jelas” karena hak asasi manusia dan kemanusiaan berada di inti kebijakan Ankara.

Dunia saat ini dihadapkan pada “krisis dengan skala dan kompleksitas yang belum pernah terjadi sebelumnya,” dan sistem internasional yang ada terbukti tidak memadai dalam merespons krisis serta melindungi hak-hak orang yang tidak bersalah, tulis Erdogan dalam artikel berjudul “Jalan Bersama Menuju Perdamaian dan Keadilan” yang diterbitkan pada Minggu di surat kabar utama Tiongkok People’s Daily, sebagaimana disampaikan Direktur Komunikasi Türkiye Burhanettin Duran di platform media sosial Turki, NSosyal.

Situasi di Gaza, yang ditandai dengan pembantaian dan pendudukan oleh Israel, merupakan salah satu “contoh paling mencolok dari kenyataan ini,” catat Erdogan dalam artikelnya.

“Upaya kami untuk menjamin keamanan penduduk sipil, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan, serta gencatan senjata yang berkelanjutan terus ditingkatkan.

“Sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di lapangan, kami juga terus memanfaatkan diplomasi untuk mendorong pelaksanaan gencatan senjata dan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah,” tegasnya.

Ankara meyakini bahwa “sudah jelas” perdamaian yang langgeng dalam isu Palestina membutuhkan pembentukan negara Palestina yang sepenuhnya merdeka dan berdaulat di sepanjang perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, ditekankan presiden Turki itu.

“Pembentukan Negara Palestina sangat penting untuk mewujudkan perdamaian yang abadi di seluruh kawasan,” ujarnya.

Menekankan bahwa tindakan di berbagai bidang diperlukan untuk memajukan perdamaian regional, Erdogan mengatakan bahwa memperkuat hubungan ekonomi, proyek infrastruktur, kerja sama energi, serta pertukaran budaya membantu membangun kepercayaan.

Melalui inisiatifnya di berbagai kawasan, Ankara akan terus mendorong stabilitas global, memperluas bantuan kemanusiaan, dan mengupayakan solusi di berbagai forum multilateral, tambahnya.

Menekankan bahwa Kebijakan Luar Negeri Turki didasarkan pada pembangunan kepercayaan, menjaga saluran komunikasi tetap terbuka, serta menunjukkan komitmen kuat dalam menyelesaikan krisis, Erdogan menambahkan: “Dengan berpegang pada prinsip bahwa ‘Tidak ada pemenang dalam perang dan tidak ada yang kalah dalam perdamaian yang adil,’ kami terus menjalankan diplomasi perdamaian dengan kesabaran.”

Ia juga menyoroti kontribusi Türkiye terhadap perdamaian dan diplomasi global, dengan menyebut Black Sea Grain Initiative, pembicaraan Ukraina-Rusia di Istanbul dan Antalya, serta peran penting Ankara dalam membuka koridor kemanusiaan dan pertukaran tahanan.

Pertemuan Dewan Kepala Negara ke-25 Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin, yang juga akan dihadirinya, memberikan Türkiye sebuah platform penting untuk berbagi perspektif tentang isu regional dan global, kata Erdogan.

“Sebagai Mitra Dialog dalam KTT ini, Türkiye memandang sebagai tanggung jawab mendasar untuk menyoroti perlunya membentuk kembali perdamaian regional, pembangunan, keamanan, dan isu-isu ekonomi, serta keadilan, kesetaraan, dan pemahaman yang lebih inklusif tentang tatanan global dalam hubungan internasional,” tegasnya.

Türkiye dan Tiongkok, dua peradaban kuno dengan hubungan panjang, telah mengembangkan hubungan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang kuat sejak menjalin hubungan diplomatik pada 1971, ujar presiden Turki itu, seraya menambahkan: “Kami sangat mementingkan penguatan kerja sama erat dan mendalam ini, berdasarkan saling menghormati dan pendekatan saling menguntungkan.”

Erdogan juga menyatakan harapannya bahwa pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KTT dapat membantu memperkuat saling percaya dan lebih mengembangkan hubungan bilateral.

Türkiye mengambil pelajaran dari pengalaman masa lalu untuk membentuk masa kini dan membangun masa depan di atas perdamaian, kepercayaan, dan kerja sama, tambah presiden itu, sambil menekankan: “Setiap langkah yang kami ambil, dimulai dari kawasan kami, membuka cakrawala baru bagi dunia.”

“Ketika kita melalui ‘masa-masa yang aneh,’ kami akan terus memikul tanggung jawab dengan tekad untuk membangun kepercayaan, menjaga saluran dialog tetap terbuka, dan menyelesaikan krisis.”

Erdogan juga mengatakan Ankara percaya bahwa menyatukan komunitas internasional, “di mana Republik Rakyat Tiongkok memainkan peran utama,” di sekitar nilai-nilai bersama dan kepentingan bersama akan menciptakan jalan menuju dunia yang lebih makmur dan lebih adil.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.