ANKARA
Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan perekonomian negaranya kembali mencatat pertumbuhan pada kuartal III 2025, memperpanjang tren ekspansi yang disebutnya telah berlangsung tanpa putus selama 21 kuartal berturut-turut.
Pernyataan itu disampaikan Erdogan, yang juga Ketua Umum Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti), saat berpidato dalam rapat fraksi AK Parti di parlemen (TBMM), Rabu.
Erdogan menyebut data pariwisata sembilan bulan pertama 2025 yang dipublikasikan Badan Statistik Türkiye menunjukkan jumlah kunjungan naik 1,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 49 juta 993 ribu orang.
Ia menambahkan pendapatan pariwisata pada tiga kuartal pertama “mendekati” 50 miliar dolar AS dan diklaim sebagai rekor tiga kuartal sepanjang masa.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Erdogan mengatakan ekonomi Türkiye tumbuh 3,7 persen secara tahunan pada kuartal III 2025. Ia mengklaim pencapaian tersebut menempatkan Türkiye di peringkat keempat di antara negara-negara OECD dan peringkat kelima di kelompok G20.
Erdogan juga menyebut sektor pertanian mengalami kontraksi yang tidak diinginkan akibat embun beku pertanian dan kekeringan. Ia berharap pertanian pulih seiring peningkatan curah hujan. Sementara itu, ia menyoroti kenaikan investasi mesin dan peralatan sebagai sinyal positif bagi produksi.
Selain itu, ia menyatakan pendapatan nasional tahunan Türkiye telah melampaui 1,5 triliun dolar AS.
Erdogan menyinggung penurunan premi risiko Türkiye. Ia menyebut credit default swap (CDS) Türkiye turun menjadi 233 basis poin, yang disebutnya sebagai level terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Mengenai inflasi, Erdogan mengatakan inflasi November tercatat 0,87. Ia juga menyebut inflasi barang inti turun ke sekitar 18 persen dan tren penurunan inflasi jasa berlanjut.
Ia memperkirakan inflasi sewa dapat turun lebih cepat seiring pembangunan rumah pascagempa dan proyek perumahan sosial.
Isu global, G20, dan agenda luar negeri 2026
Erdogan menyinggung kehadirannya dalam KTT G20 di Afrika Selatan. Ia menyatakan negara-negara G20 mewakili sekitar 85 persen ekonomi dunia dan dua pertiga populasi global, serta menegaskan Türkiye mendorong gagasan “dunia yang lebih adil” dan perlunya pembenahan sistem global.
Ia turut memaparkan perkembangan hubungan Türkiye-Afrika dalam 20 tahun terakhir, termasuk peningkatan jumlah kedutaan besar Türkiye di Afrika dari 12 menjadi 44, serta kenaikan perwakilan negara-negara Afrika di Ankara dari 10 menjadi 38.
Presiden Erdogan mengatakan volume perdagangan Türkiye-Afrika naik dari 5 miliar dolar AS menjadi 37 miliar dolar AS, dengan target 50 miliar dolar AS. Ia juga menyebut investasi langsung mencapai 10 miliar dolar AS, sementara perusahaan Türkiye menangani lebih dari 2.000 proyek senilai 97 miliar dolar AS.
Dia menambahkan Turkish Airlines melayani 64 titik di 41 negara Afrika, dan sekolah-sekolah milik Türkiye Maarif Vakfı mendidik 22 ribu siswa.
Dalam isu kemanusiaan, Erdogan menyebut Türkiye termasuk negara yang paling banyak mengirim bantuan ke Gaza dengan total melebihi 103 ribu ton. Ia juga mengatakan lembaga-lembaga Türkiye berupaya meringankan krisis kemanusiaan di Sudan.
Menutup bagian luar negeri, Erdogan menyatakan 2026 akan menjadi “tahun puncak” penyelenggaraan berbagai pertemuan internasional di Türkiye, termasuk rencana penyelenggaraan COP31 di Antalya, KTT NATO pada Juli di Ankara, serta menjadi tuan rumah KTT ke-13 Organisasi Negara-Negara Turkik.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
