Survei: Kepercayaan masyarakat pada Jokowi dalam tangani pandemi turun
Mayoritas masyarakat atau sekitar 67 persen berpendapat kebijakan penanganan wabah Covid-19 lebih banyak menimbulkan kepanikan di masyarakat
Jakarta Raya
JAKARTA
Kepercayaan masyarakat pada Presiden Joko Widodo dalam menangani pandemi Covid-19 menurun, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan dalam survei yang digelar pada 30 Juli hingga 4 Agustus itu sekitar 54,3 persen masyarakat masih percaya pada Presiden Jokowi, panggilan Joko Widodo.
Angka ini lebih rendah dari survei periode sebelumnya, yaitu April 2021 yang mencapai 56,5 persen dan September 2020 yang mencapai sekitar 60 persen.
Tren kepuasan terhadap kinerja Presiden juga menurun, pada Juli kepuasan masyarakat mencapai 61,1 persen, padahal pada April mencapai 67,3 persen.
"Kepuasan dan kepercayaan terhadap presiden dalam penanggulangan pandemi tampak menurun," jelas Burhanudin dalam konferensi pers virtual pada Rabu.
Dalam survei itu juga terlihat sekitar 66 persen merasa pembatasan sosial tidak diperlukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, hanya 27,1 persen yang menyatakan kebijakan itu tetap diperlukan.
Sekitar 67 persen berpendapat kebijakan penanganan wabah Covid-19 secara umum lebih banyak menimbulkan kepanikan masyarakat, sehingga mengganggu kehidupan sosial dan perekonomian.
Menurut Burhanudin survei dilakukan pada warga yang memiliki hak pilih, atau minimal berumur 17 tahun dengan teknik pengambilan sampel multistage random sampling.
Sampel yang wawancarai sebanyak 1.220 orang dan memiliki margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.