Nasional

Indonesia sepakati tiga kerja sama dengan Korea Selatan

Dalam kunjungan ini, Indonesia menerima komitmen investasi dari Hyundai Motor senilai USD1,5 miliar, menjalin kerjasama pemindahan ibu kota, dan mengadakan sejumlah pertemuan penting

İqbal Musyaffa  | 26.11.2019 - Update : 27.11.2019
Indonesia sepakati tiga kerja sama dengan Korea Selatan Presiden Indonesia Joko Widodo (kri) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In (kanan) saat melakukan pertemuan bilateral di Busan, Korea Selatan. (Dok.Sekretariat Presiden - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Indonesia dan Korea Selatan menyepakati tiga kerja sama antara lain deklarasi penyelesaian negosiasi Indonesia-Korea CEPA, perjanjian bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas, serta MoU kerja sama teknis pemindahan dan pengembangan ibu kota negara.

Kesepakatan tersebut dilakukan dalam rangkaian kegiatan ASEAN-Korea Commemorative Summit di Busan, Korea Selatan.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kesepakatan perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) akan segera disahkan.

“Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara berharap proses legal scrubbing bisa selesai pada awal 2020 sehingga bisa segera ditandatangani,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa.

Menko Airlangga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo mengapresiasi masuknya investasi dari Hyundai Motor senilai USD1,5 miliar.

“Presiden RI pun mendorong realisasi investasi Korea di Indonesia, yaitu LG Chem (industri baterai lithium) dan LG Internasional (industri makanan dan minuman serta internet of things (IoT),” jelas dia.

Selain itu, kata Menko Airlangga, Korea Selatan dan Indonesia akan bekerjasama dalam teknis pembangunan ibu kota baru Indonesia dengan konsep smart, safe, green, inclusive and resilient city.

Forum ASEAN-RoK CEO Summit

Dalam kunjungan kerja ini delegasi Indonesia juga menghadiri ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit.

Secara umum, pertemuan ini membahas visi dan kebijakan masing-masing negara, masa depan bisnis di Korea dan negara ASEAN serta networking bagi pelaku bisnis kedua belah pihak.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia menyampaikan tiga terobosan yang perlu dilakukan ASEAN dan Korea di era “age of disruption”.

Pertama, pembangunan infrastruktur yang berkualitas, kedua adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan ketiga berupa pengembangan energi terbarukan.

Menurut Menko Airlangga, Korea Selatan adalah salah satu mitra strategis khusus bagi Indonesia dan merupakan investor terbesar keenam serta mitra bisnis tradisional Indonesia.

“Untuk itu, Presiden RI mengundang 10 pimpinan dari perusahaan besar Korea Selatan dan KADIN Indonesia untuk berdiskusi dengan para investor Korea tentang realisasi maupun rencana pengembangan investasi di Indonesia,” terang Menko Airlangga.

Dia menambahkan pemerintah Indonesia juga menekankan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia justru memiliki beberapa keunggulan komparatif.

Keunggulan tersebut antara lain tenaga kerja dengan usia produktif yang besar, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang terjaga, terbuka terhadap pasar global, serta komitmen kuat untuk melakukan penyederhanaan dan deregulasi kebijakan.

Bertemu peneliti Indonesia

Kemudian, rombongan Indonesia juga melakukan pertemuan dengan ilmuwan dan peneliti Indonesia di Korea Selatan yang memiliki lingkup keahlian beragam antara lain artificial intelligence untuk prediksi bencana, teknik perkapalan dan kelautan, medical healthcare, serta nano technology dan biodiesel maupun green technology.

Menko Airlangga mengatakan Presiden Jokowi berpesan agar para ilmuwan menekankan pentingnya kreativitas, inovasi, dan kecepatan dalam hal riset di tengah era persaingan antar bangsa.

“Ini sejalan dengan salah satu program prioritas di Indonesia dalam 5 tahun ke depan yaitu penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Maju di tahun 2045,” imbuh Menko Airlangga.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.