Nasional

Indonesia lepasliarkan 23 ekor ular ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Seluruh ular ini merupakan hasil penyelamatan satwa pada saat banjir di wilayah Jabodetabek, ujar Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati

Hayati Nupus  | 20.03.2020 - Update : 27.03.2020
Indonesia lepasliarkan 23 ekor ular ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak Petugas memegang ular piton atau sanca batik (Python reticulatus) yang dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada Kamis, 29 Maret 2010. (Foto KLHK-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemerintah melepasliarkan 23 ekor ular ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada Kamis.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indra Exploitasia mengatakan 21 di antaranya merupakan jenis ular piton atau sanca batik (Python reticulatus), sedang dua lainnya adalah ular cobra (Naja sputatrix).

“Seluruh ular ini merupakan hasil penyelamatan satwa pada saat banjir di wilayah Jabodetabek [Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi],” ujar Indra, Jumat, dalam pernyataan tertulis.

Indra mengatakan bahwa ular adalah salah satu mangsa burung Elang Jawa.

Selain itu, lanjut Indra, ular juga merupakan pemangsa hewan pengerat yang ada di TNGHS.

“Pelepasliaran ini sekaligus demi keseimbangan ekosistem di TNGHS,” kata Indra.

Kegiatan serupa, ujar Indra, akan dilaksanakan di kawasan konservasi lainnya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Ahmad Munawir mengatakan selain berdasarkan habitat, TNGHS menjadi tempat pelepasliaran 23 ular juga karena pertimbangan sosial.

“Lokasi ini jauh dari pemukiman penduduk,” kata Munawir.

Selain itu, imbuh Munawir, aksi pelepasliaran ini tak melibatkan banyak orang, mengingat Indonesia tengah menghadapi wabah Covid-19.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın