Politik

Parlemen AS cela pertemuan Trump-Putin

'Ini sama saja bentuk pengkhianatan,' kata mantan kepala CIA John Brennan

Astudestra Ajengrastrı  | 17.07.2018 - Update : 17.07.2018
Parlemen AS cela pertemuan Trump-Putin Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan bilateral mereka di Helsinki, Finlandia pada 16 Juli 2018. ( Stringer - Anadolu Agency )

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON

Anggota senior parlemen AS dengan cepat mencela pertemuan Presiden Donald Trump dengan koleganya dari Rusia pada Senin, beberapa bahkan berkata Trump mengabaikan tanggung jawab jabatannya.

Anggota Partai Republik termasuk di antara mereka yang mengkritik pertemuan pertama Trump dengan Vladimir Putin, terutama ketika Trump menolak mempercayai informasi dari komunitas intelijennya yang yakin Putin mendalangi kampanye mendiskreditkan kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dan mencegahnya memenangi pemilihan presiden 2016.

"Kerusakan yang diakibatkan oleh kenaifan, egoisme, persamaan derajat palsu, dan simpati kepada otokrat Trump ini sulit diukur. Namun yang jelas, pertemuan di Helsinki adalah kesalahan tragis," ujar Ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat John McCain melalui pernyataan singkat. "Tidak ada presiden yang pernah merendahkan diri di hadapan tiran seperti ini."

Senator Bob Corker, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, berkata kepada wartawan di Capitol Hill bahwa dia "sangat kecewa dan sedih" oleh "persamaan" yang Trump berikan terhadap laporan komunitas intelijen AS dengan kata-kata Putin.

"Mereka jelas-jelas mencampuri pemilu kita," ujar dia. "Ini tidak perlu diperdebatkan. Dan lagipula, saya tak mengerti kenapa Presiden terus menyangkal bahwa ini terjadi. Saya merasa, dan mengalami sendiri, bahwa kadang-kadang Presiden lebih peduli dengan bagaimana seorang pemimpin memperlakukan dia secara pribadi."

Dalam konferensi pers bersama yang dilakukan setelah beberapa jam dialog antara presiden AS dan Rusia, Trump berkata kepada reporter kalau dia memiliki "kepercayaan yang sangat besar" kepada komunitas intelijen AS, namun "Presiden Putin menyangkal dengan sangat keras dan kuat hari ini."

Dia melanjutkan kritiknya kepada penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller atas dugaan campur tangan Rusia dan kemungkinan kolusi pada kampanye Trump, berkata bahwa "ini adalah bencara untuk negara kita. Ini memecah belah kita. Ini memisahkan kita."

"Sangat konyol apa yang terjadi dengan penyelidikan ini," ujar Trump, menambahkan dia "tidak melihat alasan" mengapa Rusia ingin mengubah hasil pemilu.

Mark Warner, anggota senior komite intelijen di Senat dari Partai Demokrat menyebut komentar Trump ini pelanggaran atas tugas intinya sebagai seorang presiden.

"Untuk seorang presiden Amerika Serikat berdiri di sebelah Vladimir Putin -- yang secara langsung memerintahkan salah satu serangan siber terbesar dalam sejarah kita -- dan memihak kepada Putin ketimbang para pemimpin intelijen dan militer Amerika adalah pelanggaran tugasnya membela negara kita dari musuh," ujar dia melalui pernyataan.

Ketua Parlemen dari Partai Republik Paul Ryan berkata keterlibatan Moskow dalam pemilihan umum 2016 tak perlu dipertanyakan lagi.

"Ini bukan hanya temuan komunitas intelijen Amerika, namun juga Komite Parlemen untuk Intelijen," ujarnya dalam pernyataan. "Tidak ada persamaan moral antara Amerika Serikat dengan Rusia, yang tetap merupakan bahaya bagi nilai-nilai dan ide dasar kita. Amerika Serikat harus fokus meminta pertanggungjawaban Rusia dan mengakhiri serangannya terhadap demokrasi."

Salah satu kecaman paling keras datang dari mantan Ketua CIA John Brennan yang berkata, "Konferensi pers Donald Trump di Helsinki melebihi definisi 'kejahatan tingkat tinggi dan pelanggaran ringan.'

"Ini sama saja bentuk pengkhianatan. Komentar Trump tidak hanya meresahkan, dia juga sepenuhnya berada di saku Putin. Patriot Republik: Di mana kalian???" tulisnya di Twitter.

Trump kemudian mencoba membela komentarnya di sosial media, berkata dia memiliki "kepercayaan BESAR terhadap orang-orang intelijen SAYA.

"Meski begitu, saya menyadari untuk membangun masa depan lebih baik, kita tidak bisa hanya fokus ke masa lalu -- sebagai dua negara dengan kekuatan nuklir terbesar, kita harus sejalan!" ujar dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.