Türkİye, Politik, Nasional

Turki konsolidasikan kekuasaan setelah 2 tahun kudeta gagal

Konstitusi Turki yang baru terbentuk di mana pusat kekuasaan di tangan presiden memungkınkan Erdogan mengontrol militer

Pizaro Gozali İdrus  | 17.07.2018 - Update : 17.07.2018
Turki konsolidasikan kekuasaan setelah 2 tahun kudeta gagal Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri lima) dan Istrinya (kanan lima), Kepala Direktorat Urusan Agama Turki Ali Erbas (kiri 4) berdoa saat mereka menghadiri peringatan Hari Demokrasi dan Kedaulatan Nasional 15 juli, di Jembatan Martir 15 Juli, untuk memperingati dua tahun kudeta yang gagal di Istanbul, Tukir pada 15 Juli 2018. FETO dan pemimpinnya, Fetullah Gulen mengatur kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016, di Turki, yang menyebabkan 251 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka. (Kayhan Özer - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali

JAKARTA

Dua tahun lalu, 15 Juli 2016, sebuah gerakan militer mengguncang kota terpadat di Turki, Istanbul.

Upaya percobaan pengambilalihan kekuasaan yang sah telah terjadi. Gerakan Teror Fethulleh (FETO) berada di balik upaya kudeta itu.

Malam itu, sekitar pukul 21, tank-tank menutup sebuah jembatan di Istanbul yang menghubungkan Asia dan Eropa. Jet-jet tempur dan sejumlah helikopter terbang membom kompleks presiden, gedung parlemen, kantor polisi dan markas intelijen.

Anggota FETO yang telah menyusup ke beberapa lembaga negara, terutama ke Angkatan Bersenjata Turki, mencoba melakukan kudeta atas instruksi Fethullah Gülen, pemimpin FETO yang kini tinggal di AS.

Namun, respons masyarakat Turki saat telah membuyarkan rencana pengambilalihan kekuasaan itu. Mereka rela keluar rumah untuk menggagalkan kudeta dengan berdiri menghalau tank dan kendaraan berat militer lainnya.

Sebanyak 251 orang, termasuk polisi dan warga sipil, gugur. Hampir 2.200 orang lainnya terluka.

Turki punya bukti

Komaruddin Hidayat, seorang intelektual Indonesia, menyayangkan percobaan kudeta tersebut. Dia menandang Erdogan dan Gulen adalah dua sahabat.

Komaruddin juga meragukan Gulen sebagai otak mengingat umurnya yang sudah tua.

“Apakah Gulen mau korbankan reputasinya untuk kudeta? Tanya Komaruddin kepada Anadolu Agency, Senin.

Sehubungan dengan sekolah Gulen di Indonesia, Komaruddin meminta agar Turki tidak menutupnya. Melainkan hanya mengganti jajaran pengurusnya.

“Sekolah-sekolah tersebut tak ada kaitannya dengan aktivitas politik. Mereka hanya mengajarkan sains dan budaya,” kata mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta di mana Fethulleh Gulen Chair berdiri pada masa jabatannya pada 2008.

Duta Besar Turki untuk Indonesia Mehmet Sadri Sander Gurbuz mengatakan percobaan kudeta kelompok teroris FETO bukanlah isapan jempol. Peristiwa itu disusun oleh kelompok teroris FETO secara matang.

Menurut Gurbuz, kelompok teroris FETO telah menyusup masuk ke dalam struktur militer, polisi, peradilan, institusi pemerintahan hingga lembaga masyarakat selama 15 tahun.

Pemerintah Turki mengantongi bukti kuat keterlibatan Gulen berupa upaya percobaan pembunuhan terhadap Presiden Recep Tayip Erdogan.

Bukti tersebut berdasarkan pengakuan pelaku kudeta gagal yang menyerah dan diinvestigasi oleh pemerintah.

Pemerintah Turki, kata Gurbuz, telah menyelidiki informasi pribadi hingga ke segala bentuk sistem komunikasi yang hanya mereka gunakan di antara mereka saja.

Aplikasi yang digunakan para pelaku adalah Bylock. Aplikasi digital ini menjadi tempat komunikasi ribuan anggota FETO dan berhasil diretas oleh badan intelijen Turki.

"Kita memiliki bukti hierarki Fethullah Gulen berada paling atas dalam organisasi itu," kata Gurbuz dalam peringatan dua tahun kudeta gagal di Jakarta, Minggu.

Turki, lanjut Gurbuz, juga tidak sembarangan menetapkan tersangka. Proses investigasi itu berjalan sangat hati-hati agar tidak melanggar HAM.

Untuk itu, Turki mendirikan badan peninjau untuk mengawasi penyelidikan yang berada di bawah Perdana Menteri.

Badan ini didirikan sebagai respons untuk menampung aspirasi banyak pihak agar penyelidikan berjalan sesuai aturan.

Berdasarkan penyelidikan tersebut, Turki telah mengaktifkan kembali 34.000 pegawai pemerintah yang sebelumnya diduga terkait kudeta.

Selain itu, Turki juga mengaktifkan kembali 345 institusi, termasuk di antaranya 187 asosiasi, 21 yayasan, 93 sekolah swasta, 6 saluran televisi dan radio, 17 surat kabar, dan 1 rumah sakit swasta.

Dukungan sekolah FETO

Salah satu bentuk sokongan dana operasi FETO berasal dari jaringan sekolah mereka yang tersebar di luar negeri.

Gurbuz mengatakan sekolah terafiliasi Gullen memiliki guru yang mereka pilih, didik, dan latih serta mereka bayar.

Sehingga tidak menutup kemungkinan apa yang mereka lakukan di Turki juga bisa dilakukan di negara lain atau mengulangi apa yang mereka lakukan tahun lalu di kemudian hari.

Setidaknya ada 9 sekolah yang terafiliasi dengan FETO di Indonesia.

Turki dan Indonesia telah sepakat untuk membersihkan guru-guru Turki di sembilan sekolah terkait gerakan Organisasi Teror Fetullah (FETO) di Indonesia.

“Kita menjelaskan kepada pemerintah Indonesia soal malam 15 Juli 2016 dan siapa otak di belakangnya,” jelas Gurbuz.

Indonesia, kata Gurbuz, menyadari tak bisa langsung menutup sembilan sekolah ini mengingat masa depan para murid.

Turki pun memahami alasan ini karena memang tak memiliki masalah dengan murid atau para orang tua murid.

“Mereka tak mengetahui banyak tentang gerakan teroris FETO,” ujar Gurbuz.

Akhirnya Indonesia dan Turki menyepakati untuk membersihkan guru-guru yang terafiliasi dengan Gullen di sembilan sekolah tersebut.

Pemerintah Erdogan memberikan solusi untuk mengirim guru-guru dari Turki yang bersih dari gerakan teror FETO sebagai pengganti.

Gurbuz mengatakan pemerintah Turki sangat perhatian pendidikan dan masalah gerakan teror ini.

Untuk itu, Turki mendirikan Maarif Foundation (TMF) untuk mengambil alih administrasi sekolah luar negeri terkait dengan FETO. Ini adalah sekolah dan pusat pendidikan Turki di luar negeri.

“Maarif Foundation sudah meraih banyak pencapaian di banyak negara terkait masalah ini,” kata Gurbuz.

Hingga kini, kata Gurbuz, Maarif Foundation sudah mengambil alih sekolah terkait FETO di 10 negara, menyusul di empat negara lain.

Maarif Foundation juga telah membuka 34 sekolah baru di berbagai negara.

Mencetak militer berintegritas

Usai dua tahun kudeta gagal, Turki dinilai berhasil mengukuhkan konstitusinya.

Pengamat internasional lulusan Turki Sya'roni Rofii menilai setelah kudeta ada proses politik yang berhasil dimenangkan Erdogan, seperti referendum dari sistem parlementer ke presidensial hingga penyelenggaraan pemilu

“Ending-nya Erdogan terpilih secara meyakinkan dengan perolehan suara 51 persen,” ujar doktor Hubungan Internasional dari Marmara University ini.

Dengan sistem presidensial, ujar Sya’roni, Erdogan kini berhasil mengontrol Turki dengan kekuasaan yang berpusat kepada Presiden.

Setelah berhasil mengkonsolidasi kekuasaan, Erdogan kini mencoba mengontrol militer.

Strateginya adalah memosisikan Angkatan Udara, Laut, Darat di bawah Kementerian Pertahanan.

“Panglimanya bertanggungjawab kepada menteri. Menteri itu posisi sipil,” kata Direktur Eksekutif Center for Indonesia and International Affairs ini.

Erdogan pun sangat jitu memilih figur Hulusi Akar sebagai menteri pertahanan di fase transisi presidensial.

“Dia orang yang besar di dunia militer dan memiliki karier yang terstruktur dari bawah sampai jabatan panglima,” jelas Sya’roni.

“Dia tahu mata rantai pasukannya dari elite ke bawah,” tambah penulis buku Recep Tayyip Erdogan: Revolusi dalam Sunyi ini.

Posisi Akar di Menteri Pertahanan, kata Sya’roni, akan membantu Erdogan menyingkirkan pihak militer yang tidak loyal.

Posisi mantan panglima angkatan bersenjata Turki tersebut akan mencegah upaya kudeta yang dilakukan minoritas militer sebagaimana terjadi dua tahun lalu.

“Akar membantu membersihkan militer yang tidak loyal dan berafiliasi dengan Gulen,” ujar Sya’roni.

Dengan kekuasaan tersebut, pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan memiliki waktu lebih panjang untuk menegakkan demokrasi di Turki.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın