Ekonomi

Indonesia luncurkan “Recovery Bond” untuk selamatkan dunia usaha

Akan digunakan sebagai kredit khusus bagi perusahaan yang tidak melakukan PHK atau mempertahankan 90 persen karyawan tanpa pengurangan gaji

Muhammad Nazarudin Latief  | 26.03.2020 - Update : 30.03.2020
Indonesia luncurkan “Recovery Bond” untuk selamatkan dunia usaha Aktifitas pekerja perdagangan indeks saham pada pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia pada Senin 8 Juli 2019. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Pemerintah berencana meluncurkan bond (surat utang) baru dalam rupiah bernama “recovery bond” untuk mencari dana bantuan bagi dunia usaha dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Sekretaris Kementerian Koordinator Ekonomi Susiwijono Moegiarso mengatakan dana hasil surat utang itu akan dikelola pemerintah untuk memberikan kredit khusus dengan bunga seringan mungkin.

“Kita ingin agar perusahaan yang butuh cash flow, likuiditas terpenuhi,” ujar dia dalam konferensi pers dalam jaringan (daring) dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPN), Kamis.

Recovery bond nantinya bisa dibeli oleh Bank Indonesia atau pihak swasta lainnya, seperti importir, eksportir dan pelaku industri keuangan lain.

Pelaku usaha harus memenuhi syarat tertentu untuk mengakses kredit ini, yaitu tidak boleh melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau bisa mempertahankan 90 persen karyawan tanpa pengurangan gaji.

“Pemerintah keluarkan Perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) sebagai dasar untuk dasar penerbitan recovery bond. Targetnya Jumat (27/03) mendatang,” ujar dia.

Pemerintah menurut Susiwijono sudah mengeluarkan beberapa paket stimulus fiskal dalam menghadapi pandemi ini. Tahap pertama untuk sektor transportasi dan logistik yang paling terpukul dengan pandemi ini.

Kemudian stimulus non fiskal yaitu percepatan impor dan logistik.

Total stimulus yang sudah dialokasikan sekitar Rp158,2 triliun, terdiri dari paket Rp10,3 triliun dan Rp22,9 triliun serta pelebaran defisit anggaran sebesar Rp125 triliun.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın