Ekonomi

Impor Indonesia pada September meningkat 7,71% jadi USD11,57 miliar

Peningkatan terjadi pada impor migas sebesar 23,5 persen menjadi USD1,17 miliar dan impor nonmigas sebesar 6,18 persen menjadi USD10,4 miliar

Iqbal Musyaffa  | 15.10.2020 - Update : 16.10.2020
Impor Indonesia pada September meningkat 7,71% jadi USD11,57 miliar Ilustrasi: Pelabuhan ekspor impor. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan Indonesia mencatat peningkatan impor secara bulanan pada September sebesar 7,71 persen menjadi USD11,57 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan peningkatan terjadi pada impor migas sebesar 23,5 persen menjadi USD1,17 miliar dan impor nonmigas sebesar 6,18 persen menjadi USD10,4 miliar.

“Sementara secara tahunan masih terjadi penurunan impor 18,88 persen dari nilai USD14,26 miliar pada September tahun lalu,” jelas Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Dia menambahkan berdasarkan penggunaan barang, terjadi penurunan impor secara bulanan pada barang konsumsi sebesar 6,12 persen karena adanya penurunan impor gula mentah dan buah longan dari Thailand.

Impor barang konsumsi juga mengalami penurunan 20,38 persen secara tahunan sehingga nilai impor barang konsumsi pada September 2020 sebesar USD1,12 miliar.

Selanjutnya, Suhariyanto mengatakan ada kabar gembira pada bulan ini dengan terjadinya peningkatan impor pada bahan baku/penolong secara bulanan sebesar 7,23 persen menjadi USD8,32 miliar akibat adanya peningkatan impor gandum dari Ukraina.

Namun, secara tahunan impor bahan baku/penolong masih mengalami penurunan 18,96 persen di banding September tahun lalu.

Kemudian, pada impor barang modal juga meningkat 19,01 persen secara bulanan menjadi USD2,13 miliar akibat meningkatnya impor beberapa jenis mesin, walaupun secara tahunan masih terjadi penurunan impor barang modal sebesar 17,72 persen.

“Kita berharap kenaikan impor barang modal dan bahan baku bisa berpengaruh positif pada geliat industri dalam negeri dan komponen investasi dalam pertumbuhan ekonomi,” ungkap Suhariyanto.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın