Dunia

Warga Sudan terperangkap bersama jenazah, Kota Bara hadapi krisis kemanusiaan

Jumlah warga sipil yang hilang terus meningkat setiap hari di tengah pemadaman komunikasi total dan ketiadaan layanan medis maupun bantuan kemanusiaan di kota tersebut, kata Sudan Doctors Network

Betul Yilmaz  | 04.11.2025 - Update : 04.11.2025
Warga Sudan terperangkap bersama jenazah, Kota Bara hadapi krisis kemanusiaan

ISTANBUL
Sebuah organisasi medis Sudan pada Selasa menuduh pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) menumpuk puluhan jenazah di dalam rumah-rumah warga di kota Bara, negara bagian Kordofan Utara.

“Puluhan jenazah dibiarkan menumpuk di dalam rumah setelah RSF melarang keluarga korban memakamkan mereka. Para korban tewas terperangkap di rumah-rumah mereka, sementara warga yang masih hidup dikepung oleh ketakutan, kelaparan, dan kehausan,” kata Sudan Doctors Network dalam sebuah pernyataan.

Jaringan dokter tersebut menyebut kekejaman RSF di Bara sebagai “pemandangan yang mencerminkan bentuk paling keji dari pelanggaran hak asasi manusia dan pembunuhan sistematis.”

Mereka menambahkan bahwa jumlah warga sipil yang hilang terus meningkat setiap hari di tengah pemadaman komunikasi total dan ketiadaan layanan medis maupun bantuan kemanusiaan di kota tersebut.

Para dokter juga melaporkan gelombang pengungsian massal dari Bara dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, karena sebagian besar warga terpaksa melarikan diri dengan berjalan kaki tanpa makanan, obat-obatan, atau tempat berlindung.

“Layanan kesehatan telah benar-benar kolaps. Penyakit dan kekurangan gizi menyebar di antara anak-anak, perempuan, dan lansia,” kata jaringan tersebut, memperingatkan bahwa serangan RSF di Bara “merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam segala ukuran.”

Mereka menyerukan tindakan segera dari komunitas internasional untuk menghentikan pelanggaran tersebut, membuka jalur aman bagi warga sipil, serta memungkinkan keluarga memakamkan jenazah dengan layak.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan lebih dari 38.000 orang telah melarikan diri dari Kordofan Utara dan Selatan sejak akhir Oktober karena memburuknya situasi keamanan di wilayah itu.

RSF belakangan ini telah menguasai kota Bara dan El-Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara, sebagai bagian dari pertempuran berkelanjutan melawan tentara Sudan, meski pihak RSF membantah menargetkan warga sipil.

Sejak 15 April 2023, tentara Sudan dan RSF terlibat dalam konflik bersenjata yang hingga kini gagal diakhiri oleh berbagai upaya mediasi regional maupun internasional. Pertempuran tersebut telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.