Dunia

Utusan khusus AS mengatakan perundingan damai Iran masih berlangsung

'Pengayaan adalah garis merah,' kata Steve Witkoff saat AS mengejar perluasan Perjanjian Abraham

Merve Gül Aydoğan Ağlarcı  | 26.06.2025 - Update : 26.06.2025
Utusan khusus AS mengatakan perundingan damai Iran masih berlangsung

HAMILTON, Kanada

Utusan khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff pada Rabu mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel mencapai tujuan mereka selama serangan baru-baru ini terhadap Iran, dan gencatan senjata kini telah diberlakukan.

"Kami mencapai tujuan kami dalam kurun waktu tersebut, seperti halnya Israel. Dan presiden (Donald Trump) menghubungi Israel dan Iran, dan kami memiliki gencatan senjata yang tidak mengubah hal ini menjadi perang tanpa akhir," kata Witkoff kepada CNBC.

Dia mengatakan serangan itu sangat menentukan dan AS "telah mencapai semua yang ingin kami capai di sini, dan tidak ada lagi alasan bagi konflik untuk terus berlanjut."

Witkoff menambahkan bahwa AS kini "berharap akan tercapainya perjanjian perdamaian yang komprehensif," dan mengatakan: "Kami tengah berbincang dengan Iran. Ada banyak pihak yang menghubungi kami, dan saya rasa mereka siap. Itulah firasat saya."

Memperhatikan bahwa AS juga tengah berupaya memperluas Perjanjian Abraham, Witkoff mengatakan: "Kami kira kami akan membuat sejumlah pengumuman besar mengenai negara-negara yang kini ikut serta dalam Perjanjian Damai Abraham."

Selama masa jabatan pertama Presiden AS Donald Trump dari tahun 2017 hingga 2021, sejumlah perjanjian yang disponsori AS ditandatangani untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, Sudan, Mesir, dan Yordania juga telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel setelah menandatangani perjanjian damai.

Terkait program nuklir Iran, Witkoff bersikap tegas, "Pengayaan adalah garis merah. Dan di luar pengayaan, persenjataan adalah garis merah."

Dia menolak klaim media bahwa program Iran hanya mengalami kemunduran beberapa bulan, dengan mengatakan: "CIA kami berpikir sebaliknya. Israel telah melakukan banyak kerusakan sebelum kami datang, dan ketika kami datang, itu menambah... banyak kepastian mengenai pemberantasan kemampuan mereka untuk mempersenjatai dan memperkaya."

Pembicaraan damai, imbuh dia, sekarang difokuskan pada "bagaimana kita membangun kembali program nuklir sipil yang lebih baik untuk Anda yang tidak dapat diperkaya?"

Israel melancarkan serangan terhadap Iran mulai 13 Juni, menyerang lokasi militer, nuklir, dan sipil serta membunuh komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran. Serangan itu berlangsung selama 12 hari dan menewaskan sedikitnya 606 orang serta melukai 5.332 orang.

Sebagai balasannya, Iran menargetkan fasilitas intelijen dan militer Israel dengan rudal balistik dan pesawat tak berawak, menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 3.238 orang, media pemerintah Iran melaporkan.

AS kemudian menyerang situs nuklir Iran, dengan klaim bahwa mereka telah "mengakhiri" program nuklir Teheran. Sebagai tanggapan, Teheran mengebom Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika di Qatar.

AS mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran pada tanggal 24 Juni.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın