Dunia, Ekonomi

Suriah umumkan kerja sama baru dengan China, termasuk pembukaan kedutaan

Setelah Rusia, kini China juga mulai mengambil langkah konkret untuk memperkuat hubungan dengan Suriah

Muhammed Karabacak, Muhammad Abdullah Azzam  | 24.11.2025 - Update : 24.11.2025
Suriah umumkan kerja sama baru dengan China, termasuk pembukaan kedutaan Pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah untuk Rusia dan Eropa Timur, Ashed Salibi.

DAMASKUS, Suriah

Kementerian Luar Negeri Suriah menyatakan bahwa China akan membuka kembali Kedutaan Besarnya di Damaskus pada awal 2026, sebuah langkah yang dipandang sebagai awal fase baru dalam hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah untuk Rusia dan Eropa Timur, Ashed Salibi, mengatakan kepada Anadolu bahwa kunjungan delegasi Suriah ke Beijing menandai pembukaan babak baru dalam politik luar negeri Suriah.

Dia menilai proses ini menjanjikan terutama bagi kebangkitan perdagangan dan pengaktifan kembali misi diplomatik.

Salibi menjelaskan bahwa setelah Rusia, kini China juga mulai mengambil langkah konkret untuk memperkuat hubungan dengan Suriah.

Dia mengingatkan bahwa ketika rezim Baas digulingkan pada 8 Desember, China menutup pintunya dan memindahkan kedutaannya ke Lebanon, menyebabkan hubungan kedua negara tidak kembali ke tingkat sebelumnya.

Menurutnya, pertemuan intensif dalam beberapa bulan terakhir mempersiapkan kunjungan delegasi Suriah yang dipimpin Menteri Luar Negeri Esad Hasan Syaibani ke Beijing. Kunjungan tersebut, kata Salibi, membuka pintu kerja sama baru dengan salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Suriah harapkan stabilitas diplomatik dan ekonomi baru

Salibi mengatakan Suriah ingin menjadi negara yang menjalankan diplomasi seimbang dengan hubungan kuat dan strategis ke seluruh dunia. Stabilitas keamanan dan kemajuan ekonomi, tambahnya, hanya dapat dicapai melalui politik luar negeri yang konstruktif. Dalam konteks ini, hubungan dengan China menjadi semakin penting.

Ia menyebut bahwa sebelum 2011, nilai perdagangan Suriah–China mencapai 1,5 miliar dolar AS, setara 8–9% anggaran negara. Suriah yang sedang masuk tahap rekonstruksi sangat membutuhkan perusahaan, produk, dan kemampuan teknologi China.

Salibi menegaskan bahwa Suriah tidak ingin menghadapi krisis veto di PBB terkait isu-isu yang menyangkut negaranya. Oleh karena itu, kerja sama strategis dan penandatanganan perjanjian baru dengan China menjadi kebutuhan mendesak.

Kedutaan China di Damaskus dibuka kembali pada 2026

Menurut Salibi, dalam kunjungan terbaru, China memutuskan untuk membuka kembali Kedutaan Besarnya di Damaskus. Ia mengatakan Menteri Luar Negeri China telah menjanjikan bantuan senilai 380 juta yuan untuk rakyat Suriah, serta memberikan instruksi jelas agar kedutaan kembali beroperasi.

Dia memperkirakan proses administratif dan logistik akan selesai sehingga kedutaan dapat dibuka pada awal tahun depan.

Hambatan visa dan investasi China di Suriah

Salibi mengungkapkan bahwa pengusaha dan mahasiswa Suriah menghadapi kesulitan besar dalam memperoleh visa China, sehingga pihaknya meminta percepatan pembukaan kedutaan.

Ia juga menyoroti pentingnya investasi China dalam sektor-sektor strategis seperti pertanian, energi, transportasi, infrastruktur, dan teknologi.

Menurutnya, kapasitas pembangunan cepat dan biaya rendah perusahaan-perusahaan China akan sangat membantu percepatan rekonstruksi Suriah.

Menanggapi laporan AFP tentang kemungkinan Suriah menyerahkan 400 pejuang Uighur kepada China, Salibi membantah keras. Ia menegaskan bahwa isu tersebut tidak memiliki dasar dan tidak dibahas dalam pertemuan apa pun.

Ia menambahkan bahwa pembahasan antara kedua negara mencakup isu keamanan perusahaan China di Suriah, area proyek rekonstruksi, serta aktivitas diplomatik, dan diperlukan negosiasi lanjutan.

Salibi juga mengaitkan sikap China yang akhir-akhir ini tidak menggunakan hak veto dalam keputusan terkait Suriah di Dewan Keamanan PBB dengan kemajuan dalam berbagai pembicaraan bilateral, terutama karena banyak warga dan perusahaan China diperkirakan akan memasuki Suriah.

Ia mengingatkan bahwa Presiden Ahmed Shara dan Menteri Luar Negeri Syaibani telah menegaskan bahwa Suriah tidak akan menjadi ancaman bagi negara mana pun, termasuk China.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın