Ribuan orang di Pakistan gelar aksi solidaritas dukung Palestina pada peringatan setahun perang Israel-Hamas
Ribuan orang meneriakkan "Labbaik ya Aqsa" dan "Labbaik ya Gaza" secara serempak, sambil melambaikan bendera Palestina dan Pakistan
KARACHI, Pakistan
Ribuan pria, wanita dan anak-anak pada Minggu kemarin memadati jalan utama ibu kota perdagangan Pakistan, Karachi, untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina pada peringatan tahun pertama perang Israel-Hamas.
Diselenggarakan oleh Jamaat-e-Islami (JI), partai politik keagamaan arus utama di negara tersebut, “Pawai Sejuta Al-Aqsa” didukung oleh Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berhaluan kiri-tengah, Majlis Wahdat-e-Muslimeen, sebuah partai politik dan agama Muslim Syiah, asosiasi perdagangan dan pengacara, dan beberapa kelompok pro-Palestina, Kristen, dan Hindu.
Ribuan orang meneriakkan "Labbaik ya Aqsa" dan "Labbaik ya Gaza" secara serempak, sambil melambaikan bendera Palestina dan Pakistan.
Spanduk utama bertuliskan "Hentikan genosida di Gaza", sementara spanduk lainnya bertuliskan "Al-Aqsa, pertahananmu adalah iman kami."
Banyak demonstran membawa poster yang memuat gambar pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, dan pemimpin Hamas dan Hizbullah yang terbunuh, Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah.
Beberapa peserta perempuan membawa potret besar pemimpin Hamas Yahya Sinwar, dengan tulisan "Hamas adalah kebanggaan kami."
"Kami di sini untuk mendukung warga Palestina dan perjuangan mereka melawan negara teroris," kata Bushra Abdul Ghafoor, seorang mahasiswa farmasi kepada Anadolu.
"Sudah cukup. Dunia harus bertindak secara nyata melawan genosida yang sedang berlangsung di Gaza," kata dia, sambil mengatakan bahwa AS dan sekutu-sekutunya di Eropa telah mengadopsi kebijakan "keadilan selektif" terkait dengan warga Palestina.
Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 41.800 orang telah tewas sejak itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 96.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
