Dunia, Sains dan Teknologi

Remaja Turkiye raih gelar Juara Dunia Tetris Perdana di Dubai

Turnamen tersebut diikuti pemain-pemain terbaik dari 60 negara, setelah melalui rangkaian kualifikasi daring yang mencakup lebih dari tujuh juta pertandingan dan final nasional di enam benua

Sumeyye Eryilmaz  | 25.12.2025 - Update : 25.12.2025
Remaja Turkiye raih gelar Juara Dunia Tetris Perdana di Dubai

ISTANBUL

Seorang remaja asal Turkiye mencatat sejarah dengan menjuarai Kejuaraan Dunia Tetris pertama di dunia, dalam sebuah final spektakuler yang memanfaatkan ribuan drone untuk menampilkan permainan legendaris tersebut di langit Dubai.

Fehmi Atalar (19) keluar sebagai pemenang Red Bull Tetris World Championship, turnamen global perdana yang digelar pada 11–13 Desember.

Setiap gerakan permainan pada babak final ditampilkan secara langsung melalui formasi drone di atas Dubai Frame, menjadikan ajang ini salah satu pertunjukan esports paling ambisius secara teknologi.

Turnamen tersebut diikuti pemain-pemain terbaik dari 60 negara, setelah melalui rangkaian kualifikasi daring yang mencakup lebih dari tujuh juta pertandingan dan final nasional di enam benua.

Pada partai puncak, Atalar, mahasiswa teknik komputer asal Türkiye, berhadapan dengan Leo Solorzano dari Peru. Laga penentuan berlangsung sekitar 10 menit.

Atalar mencatat skor 168.566 poin, lebih dari dua kali lipat target lawannya, sekaligus memastikan gelar juara dunia pertama Tetris.

Dalam wawancara dengan Anadolu, Atalar mengatakan ketenangan menjadi faktor kunci kemenangannya. Ia menilai lawannya tampil gugup dan membuat beberapa keputusan keliru, meski tetap mengakui kualitas permainan Solorzano.

Final di Dubai memanfaatkan lebih dari 2.000 drone yang disinkronkan untuk membentuk layar permainan raksasa di fasad Dubai Frame.

Meski menggunakan teknologi mutakhir, Atalar mengatakan mekanisme permainan tetap sama dengan versi klasik.

Tetris pertama kali dirilis pada 1984 dan telah terjual lebih dari 520 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya salah satu gim terlaris sepanjang masa.

Ketertarikan Atalar pada Tetris bermula dari pengalaman masa kecilnya menyaksikan sang bibi bermain gim tersebut di televisi tabung.

Ia mulai bermain secara serius pada 2019 sebelum beralih ke kompetisi daring dan akhirnya tampil di panggung internasional.

Menurut Atalar, permainan Tetris menuntut kecepatan, ketenangan, dan kemampuan mengambil keputusan secara cepat di bawah tekanan.

Atalar menilai Tetris kompetitif masih tergolong cabang esports yang bersifat khusus, namun memiliki potensi berkembang lebih luas jika dikelola dengan baik.

Ia berharap prestasinya dapat memperkenalkan Tetris kompetitif kepada khalayak yang lebih luas, termasuk di Türkiye.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın