ISTANBUL

Qatar menggelar Doha Forum 2025 edisi ke-23 yang mengusung tema “Mewujudkan Keadilan: Dari Janji ke Realitas Nyata” selama dua hari pada 6–7 Desember di Sheraton Doha Hotel.

Menurut kantor berita resmi Qatar, QNA, Ketua Qatar Foundation Sheikha Moza bint Nasser—ibu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani—menegaskan bahwa keadilan bukan sekadar slogan, melainkan nilai dasar yang harus diterapkan.

Dia menyatakan sistem global saat ini menuai kritik karena lemahnya standar keadilan, sementara berbagai bentuk ketidakadilan kian meluas dan, menurutnya, kerap sengaja diabaikan.

Sheikha Moza juga menilai komitmen yang lebih kuat terhadap keadilan dan kesetaraan menjadi semakin penting, terutama di tengah kondisi ketika akses terhadap sarana pembunuhan dan pemusnahan massal dinilai makin mudah.

Doha Forum 2025 dibuka pada 6 Desember di Doha dan dihadiri ribuan peserta dari berbagai negara dengan kehadiran Emir Qatar.

Acara ini diikuti kepala negara, pakar, diplomat, dan perwakilan tingkat tinggi dari berbagai belahan dunia.

Di bawah naungan Emir Qatar beserta Anadolu sebagai mitra komunikasi global, forum tersebut mencatat partisipasi lebih dari 6.000 peserta dari sekitar 160 negara, dengan 471 pembicara.

Situs resmi forum menyebutkan kegiatan ini bertujuan mendorong pertukaran gagasan yang dapat mendukung perumusan kebijakan dan menghasilkan rekomendasi yang dapat diterapkan, sejalan dengan tema besar “Diplomasi, Dialog, dan Keberagaman”.

Doha Forum pertama kali diselenggarakan pada 2001 dan selama ini menjadi platform untuk mempertemukan para pemimpin dan pembuat kebijakan guna membahas isu-isu utama global sekaligus membangun jejaring solusi inovatif berbasis aksi.