Dunia

Putra Mahkota Saudi dan Uni Emirat Arab pendukung loyal Israel

Ketua Pusat Warisan Sahabat Yahudi di Israel Evans mengatakan Pangeran Arab Saudi Bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi Pangeran Bin Zayid adalah pendukung utama Israel

Muhammad Abdullah Azzam  | 22.06.2019 - Update : 22.06.2019
Putra Mahkota Saudi dan Uni Emirat Arab pendukung loyal Israel Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad Salman bin Abdul Aziz. (Foto file - Anadolu Agency)

Quds

Esat Fırat

YERUSALEM

Ketua Pusat Warisan Sahabat Yahudi di Israel, Mike Evans, mengatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi Uni Emirat Arab Mohammad bin Zayid memberikan dukungan kepada Israel melebihi dari kebanyakan orang Yahudi.

Dalam pidatonya di konferensi tahunan yang digelar oleh Jerusalem Post di New York, Evans mengatakan bahwa Pangeran Arab Saudi Bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi Pangeran Bin Zayid adalah pendukung utama Israel.

"Saya ingin memberi tahu Anda sesuatu yang luar biasa. Para pemimpin ini (Bin Salman dan Bin Zayid) lebih banyak memberi dukungan kepada Israel ketimbang banyak orang Yahudi lainnya," ujar Evans yang juga pernah bertemu dengan keduanya.

Dalam pertemuannya dengan Bin Salman, Evans bertanya apa pendapatnya tentang orang Yahudi dan Kristen. Lalu Evans mengutip jawaban Putra Mahkota Saudi itu, "Dia mencintai orang Yahudi dan Kristen, bahkan dia menekankan bahwa pengasuh yang telah membesarkannya adalah orang Yahudi."

Evans mengungkapkan pujian-pujian kepada bin Salman dalam forum itu.

"Apa yang saya dengar tentang Israel selama pertemuan berdurasi 2,5 jam dengan Putra Mahkota Saudi itu luar biasa. Jika Anda tahu bagaimana pikiran orang ini, Anda akan kehilangan akal (terkejut)."

Evans juga bertanya kepada Putra Mahkota Saudi apa yang bisa kami lakukan untuk orang Palestina, Bin Salman pun menjawab, "Pekerjaan yang sederhana. Orang Palestina harus meniru Israel."

Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah mengatakan rencana perdamaian Washington di kawasan Timur Tengah akan diumumkan pada November karena adanya pemilihan Israel.

Berbicara pada konferensi Jerusalem Post di New York yang digelar sejak 16 Juni, Jason Greenblatt mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump seharusnya merilis rencana itu pada musim panas jika Israel tidak mengadakan pemilihan pada September.

"Kami belum membuat keputusan apakah akan menunda, kemungkinan paling lambat pada 6 November ... kami akan memutuskan itu setelah konferensi Bahrain," ujar Greenblatt.

Konferensi Bahrain akan digelar pada 25- 26 Juni dan akan dipimpin oleh Greenblatt dan penasihat senior sekaligus menantu Trump, Jared Kushner.

Pada April, Kushner mengatakan rencana itu akan diumumkan setelah Ramadhan, namun pada 7 Mei, sebuah surat kabar Israel merilis sebuah dokumen bocor yang merinci isi rencana yang dikenal sebagai "Kesepakatan Abad Ini".

Berdasarkan kebocoran di media, rencana itu akan menuntut Palestina untuk membuat sejumlah konsesi kepada Israel mengenai status Yerusalem dan hak para pengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Yerusalem masih menjadi jantung perselisihan Timur Tengah yang telah berlangsung puluhan tahun, di mana warga Palestina berharap agar Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel sejak 1967 - suatu hari nanti dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.