Putin: Uni Eropa 'tidak berhasil' dalam menyita aset Rusia, sebut upaya itu sebagai 'perampokan'
Presiden Rusia berjanji akan memberikan pembelaan hukum dan memperingatkan bahwa Uni Eropa mungkin akan menyebarkan praktik tersebut ke negara lain.
MOSKOW
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) “tidak berhasil melaksanakan” upaya pengambilalihan aset Rusia yang dibekukan.
Menanggapi pembahasan di UE terkait rencana penyitaan aset Rusia yang dibekukan, Putin mengatakan dalam konferensi pers tahunan di Moskow bahwa upaya tersebut tersendat karena konsekuensi berat yang akan dihadapi para pelakunya sendiri. Ia menegaskan bahwa istilah “pencurian” bahkan tidak tepat untuk menggambarkan apa yang ingin dilakukan UE.
“Pencurian itu dilakukan secara diam-diam, sementara mereka berusaha melakukannya secara terbuka. Ini perampokan,” ujar Putin.
Putin memperingatkan bahwa langkah semacam itu sarat dengan “konsekuensi serius bagi para perampok”, seraya menambahkan bahwa tindakan tersebut bukan hanya merusak citra, tetapi juga menggerus kepercayaan global.
Menurutnya, cukup dengan mengambil langkah pertama, praktik tersebut dapat diperluas ke negara-negara lain dengan berbagai dalih.
Sebagai contoh, Putin menyinggung kerangka hukum di sejumlah negara Muslim yang menerapkan undang-undang ketat untuk melindungi nilai-nilai tradisional, seraya menyebut bahwa UE mungkin memiliki masalah dengan hal tersebut.
“Anda hanya perlu memulainya, lalu hal itu bisa dilakukan dengan berbagai dalih. Misalnya, ada pihak yang tidak menyukai undang-undang di sejumlah negara Muslim yang memiliki aturan ketat untuk melindungi nilai-nilai tradisional,” katanya.
Putin menegaskan Rusia akan terus membela kepentingannya, terutama melalui jalur pengadilan, serta akan mencari yurisdiksi yang independen.
Menjelaskan konsekuensinya, Putin mengatakan aset-aset tersebut seharusnya digunakan sebagai jaminan kredit. Pemberian pinjaman dengan jaminan aset Rusia, menurutnya, berarti meningkatkan utang nasional dan menambah beban pada anggaran negara-negara Eropa yang sudah tertekan.
“Selain kerugian reputasi, bisa terjadi kerugian langsung yang menyentuh prinsip-prinsip dasar tatanan keuangan dunia modern. Dan yang terpenting, apa pun yang mereka ambil dan bagaimana pun caranya, cepat atau lambat mereka harus mengembalikannya,” tegasnya.
Putin juga menilai langkah tersebut sebagai serangan terhadap fondasi sistem keuangan global serta merusak kepercayaan terhadap kawasan euro, sehingga menimbulkan kekhawatiran di banyak negara yang menyimpan cadangan devisanya di sana.
“Karena tentu saja, banyak negara selain Rusia menyimpan cadangan emas dan mata uang mereka di kawasan euro, termasuk negara-negara yang memiliki surplus sumber daya,” katanya. “Mereka mengamati apa yang terjadi—sudah mengamati—dan mulai memiliki kecurigaan, keraguan, serta ketakutan. Jika ini terjadi, Anda tahu, sekali dimulai, akan semakin mudah untuk diulang dengan berbagai dalih.”
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
