Dunia

Presiden Turkiye hadiri KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh tentang perjanjian gencatan senjata di Gaza

Erdogan, Trump, al-Sisi dan Sheikh Tamim menandatangani deklarasi niat untuk mengakhiri perang di Gaza di Mesir selama KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh

Serdar Dincel, İrem Demir  | 14.10.2025 - Update : 14.10.2025
Presiden Turkiye hadiri KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh tentang perjanjian gencatan senjata di Gaza Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Sharm El-Sheikh, Mesir pada 13 Oktober 2025.

SHARM EL SHEIKH, Mesir

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Senin menghadiri pertemuan untuk penandatanganan deklarasi niat untuk mengakhiri perang di Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, di mana dia pergi atas undangan sejawatnya dari Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden AS Donald Trump.

Sebelum upacara, Erdogan disambut oleh Trump di Pusat Konvensi Internasional. Di sana, Presiden Turkiye berbincang sejenak dengan Trump, lalu berfoto bersama.

Setelah penyambutan dari Presiden AS Trump,  para pemimpin negara melakukan sesi foto keluarga.

Acara dimulai dengan kedatangan para pemimpin dari berbagai negara dan presiden AS menyampaikan pidato pembukaan.

Erdogan, Trump, Sisi, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani kemudian menandatangani perjanjian tersebut.

"Kami menjunjung tinggi toleransi, martabat, dan kesempatan yang setara" bagi semua orang, memastikan bahwa kawasan ini memungkinkan semua individu untuk mengejar impian mereka dengan damai, aman, dan sejahtera secara ekonomi, tanpa memandang ras, agama, atau etnis, demikian pernyataan para pemimpin dalam perjanjian tersebut.

"Kami mengejar" visi holistik perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan kolektif, yang berakar pada rasa saling menghormati dan rasa tujuan bersama, demikian bunyi perjanjian tersebut, seraya menambahkan: "Dalam semangat ini, kami menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam membangun pengaturan perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan di Jalur Gaza, serta hubungan yang bersahabat dan saling menguntungkan antara Israel dan negara-negara tetangganya di kawasan tersebut."

Para pemimpin menyatakan komitmen untuk bekerja sama dalam menjalankan dan menjunjung tinggi warisan ini, membangun fondasi kelembagaan yang akan memungkinkan generasi mendatang untuk "berkembang bersama dalam damai."

"Kami berkomitmen untuk masa depan perdamaian abadi," tambah mereka.

Setelah penandatanganan, para pemimpin berpose untuk foto kenang-kenangan.

Setelah KTT, Erdogan meninggalkan Mesir untuk kembali ke Turkiye. Menteri Luar Negeri Hakan Fidan, Kepala Intelijen Ibrahim Kalin, Direktur Komunikasi Burhanettin Duran, dan Akif Cagatay Kilic, penasihat utama presiden untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan, juga meninggalkan Mesir.

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada hari Jumat lalu berdasarkan rencana Trump untuk mengakhiri perang Israel di Gaza selama dua tahun. 

Sebelumnya pada Senin, pembebasan warga Palestina yang dipenjara di penjara Israel dimulai setelah Hamas membebaskan seluruh 20 tawanan Israel yang masih hidup di Jalur Gaza.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di Gaza, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, membuat daerah kantong itu sebagian besar tidak dapat dihuni.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.