Dunia

Presiden Aliyev: Mereka yang intimidasi Azerbaijan akan menyesal

Presiden Ilham Aliyev bersumpah membalas darah para martir atas serangan militer Armenia

Pizaro Gozali Idrus  | 27.09.2020 - Update : 29.09.2020
Presiden Aliyev: Mereka yang intimidasi Azerbaijan akan menyesal Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Jeyhun Aliyev

ANKARA

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengutuk serangan Armenia pada Minggu pagi.

Aliyev mengatakan mereka yang mencoba mengintimidasi Azerbaijan akan menyesal.

Presiden Ilham Aliyev dalam pidatonya mengatakan angkatan bersenjata Armenia menembaki permukiman Azerbaijan dari beberapa arah dengan menggunakan berbagai jenis persenjataan, termasuk artileri berat.

"Akibat tembakan musuh, ada korban di antara penduduk sipil dan prajurit kami. Beberapa orang terluka. Semoga Allah mengistirahatkan para syuhada kami dengan tenang," kata dia tanpa menyebutkan jumlah korban secara spesifik.

Aliyev bersumpah untuk membalas darah para martir, dengan mengatakan tentara Azerbaijan terus melakukan pembalasan militer Armenia.

Aliyev juga menegaskan banyak unit peralatan militer Armenia telah dihancurkan.

"Ini adalah perwujudan lain dari fasisme Armenia," katanya.

Pemimpin Azerbaijan itu menambahkan bahwa selain serangan itu, Armenia tetap melanjutkan pemukiman ilegal di wilayah Azerbaijan.

"Azerbaijan mempertahankan tanahnya, Karabakh [Atas] adalah milik Azerbaijan," Aliyev menegaskan.

- Pelanggaran gencatan senjata

Juli ini, tentara Armenia menyerang posisi Azerbaijan dengan tembakan artileri dan membunuh 12 tentara Azerbaijan, termasuk perwira tinggi, dan melukai empat tentara.

Seorang warga sipil juga menjadi martir dalam serangan ini.

Pada 21 September, bentrokan di wilayah yang sama kembali meletus lagi ketika seorang tentara Azerbaijan menjadi martir dan seorang lainnya terluka.

Sejak 1991, militer Armenia secara ilegal menduduki Karabakh Atas, atau wilayah Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB serta keputusan banyak organisasi internasional menuntut penarikan pasukan Armenia dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah Azerbaijan lainnya yang diduduki.

OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) - dibentuk untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi belum mendapatkan hasil apa pun.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.