Pembukaan perbatasan Montenegro memicu gesekan dengan Serbia
Serbia tidak percaya pada tindakan balasan, tidak akan menutup perbatasannya dengan warga Montenegro, kata perdana menteri Brnabic
Belgrade
Talha Ozturk
BELGRADE, Serbia
Setelah menyatakan dirinya bebas dari virus korona, Montenegro mengumumkan pada Senin bahwa negara itu akan segera mulai mengizinkan pengunjung dari beberapa negara Eropa.
Namun, pengecualian penting dari daftar negara-negara yang disetujui adalah Serbia yang menarik kemarahan warga dan pejabat Serbia.
“Pembukaan perbatasan dengan negara-negara yang memenuhi kriteria epidemiologi yang sesuai diharapkan pada hari-hari pertama Juni. Saat ini, mereka adalah: Kroasia, Slovenia, Austria, Jerman, Polandia, Republik Ceko, Hongaria, Albania, Yunani,” kata sebuah tweet oleh pemerintah Montenegro pada Senin malam.
Pada hari Selasa, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic mengatakan keputusan itu membuktikan bahwa orang Serbia tidak diterima di Montenegro.
“Warga kami sekarang dapat melihat bahwa mereka tidak diterima di Montenegro. Kami tidak berbohong bahwa orang-orang kami sekarat karena flu dan pneumonia, bukan karena virus korona,” kata Brnabic.
Dia menegaskan bahwa Serbia tidak percaya pada tindakan balasan seperti itu, dan tidak akan menutup perbatasannya dengan warga Montenegro.
Montenegro, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada Juni 2006, adalah salah satu negara terkecil di Eropa dengan populasi sedikit di atas 600.000.
Pada hari Minggu, 68 hari setelah mengumumkan kasus COVID-19 pertama, Montenegro menyatakan dirinya bebas dari virus korona.
Selama periode itu, negara ini mencatat total 324 kasus dan sembilan kematian.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.