Ankara
Huseyin Gazi Kayki
ANKARA
Kepemimpinan di Ankara telah membawa Turki dan Serbia lebih dekat, kata Presiden Serbia saat berkunjung, Senin.
"Tidak akan ada lagi hubungan yang rusak dalam hubungan bilateral," ujar Aleksandar Vucic mengatakan selama pertemuan dengan juru bicara parlemen Turki Ismail Kahraman.
"Kami sedang membangun sebuah jembatan," dia menambahkan.
"Kami telah mempersempit jarak dalam hubungan antara negara-negara kami melalui upaya [Presiden Turki] Recep Tayyip Erdogan dan menampilkan kebijakan konsiliasi. Kami telah memperkuat dan membangun jembatan pertemanan," imbuhnya.
Kahraman, yang menyambut kunjungan Vucic dan delegasinya mengatakan "kami benar-benar memiliki hubungan persahabatan di antara kami."
Pertemuan keduanya saling memuji hubungan luar biasa antara Turki dan Serbia, dan Vucic mengatakan ada banyak daerah lain di mana kedua negara dapat bekerja sama.
Kahraman juga mengatakan kepada pemimpin Serbia tentang serangan terhadap parlemen pada malam 15 Juli 2016, sebuah upaya kudeta yang gagal dilakukan oleh Organisasi Teror Fetullah (FETO).
Dia menegaskan bahwa FETO dan pemimpinnya di AS, Fetullah Gulen telah mengatur kudeta yang kemudian berhasil dikalahkan, yang menewaskan 250 orang dan melukai hampir 2.200 orang.
Sebelumnya, Vucic juga sempat memberi penghormatan kepada pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk di makamnya, Anitkabir.