Politik, Dunia

Pejabat tinggi Uni Eropa kecam seruan menteri Israel untuk setop bantuan ke Gaza

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyebut ancaman Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir sebagai 'hasutan untuk melakukan kejahatan perang'

Nur Asena Ertürk  | 12.08.2024 - Update : 16.08.2024
Pejabat tinggi Uni Eropa kecam seruan menteri Israel untuk setop bantuan ke Gaza Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

ANKARA

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir atas ancaman pemblokiran bahan bakar dan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Borrell menggambarkan perkataan itu sebagai hasutan untuk melakukan "kejahatan perang" dan memperingatkan bahwa sanksi terhadap Tel Aviv sekarang harus dimasukkan dalam agenda Uni Eropa.

"Ketika dunia mendesak gencatan senjata di Gaza, Menteri Ben Gvir menyerukan penghalangan bahan bakar & bantuan kepada warga sipil," tulis Borrell di X pada Minggu malam.

Dia mengkritik pernyataan Ben-Gvir yang dianggapnya sebagai "hasutan untuk melakukan kejahatan perang," dan menekankan bahwa "sanksi harus menjadi agenda UE kita."

"Saya mendesak pemerintah Israel untuk secara tegas menjauhkan diri dari hasutan untuk melakukan kejahatan perang ini, dan mengajaknya untuk terlibat dengan itikad baik dalam negosiasi yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir untuk segera melakukan gencatan senjata," imbuh dia.

Sebelumnya pada Minggu, Ben-Gvir menyebut kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas sebagai “kesalahan besar.”

"Jika kita hentikan pasokan bahan bakar mereka, dalam seminggu mereka akan bertekuk lutut. Dan jika kita hentikan truk (bantuan), dalam dua minggu mereka akan bertekuk lutut. Jadi, untuk apa kita membuat kesepakatan, apalagi kesepakatan yang tidak bertanggung jawab seperti itu?" kata dia.

Selama berbulan-bulan, Mesir, Qatar, dan AS telah memimpin negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, tetapi tidak ada kesepakatan yang dicapai karena penolakan Israel untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang, menarik pasukan dari Gaza, dan mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara.

Israel terus melancarkan serangan militer yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Hampir 39.800 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 92.000 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın