Politik, Dunia, Ekonomi

Negara anggota MIKTA sepakati kerja sama hadapi tantangan global

Para ketua parlemen dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Türkiye, dan Australia bertemu di Istanbul

Diyar Guldogan  | 10.03.2023 - Update : 27.03.2023
Negara anggota MIKTA sepakati kerja sama hadapi tantangan global Ketua parlemen Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Türkiye, dan Australia bertemu di Istanbul. (Foto file - Anadolu Agency)

ANKARA

Negara-negara yang tergabung dalam MIKTA, sebuah forum kemitraan kekuatan menengah antara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turkiye, dan Australia, pada Kamis menyepakati lebih banyak kerja sama untuk mengatasi tantangan global.

"Kita hidup di dunia yang terfragmentasi karena meningkatnya ketegangan global yang menimbulkan risiko terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan global dan untuk mengatasi tantangan ini kita membutuhkan kerja sama antar negara,” ujar pernyataan bersama usai Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen MIKTA ke-8 di Istanbul, Turkiye.

Deklarasi bersama itu juga menekankan bahwa tidak ada negara yang dapat menyelesaikan masalah dalam menghadapi tantangan ini sendiri.

Ketua parlemen anggota MIKTA bertukar pandangan tentang tantangan dan peluang yang dihadapi parlemen nasional di abad ke-21, dan membahas pentingnya mempromosikan multilateralisme dan menekankan saling ketergantungan global.

Menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, para ketua parlemen menegaskan kembali bahwa diplomasi parlemen telah menjadi alat penting untuk membangun dialog dan kerja sama global.

Karena sistem dan lembaga internasional mengalami kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab mereka untuk mengatasi tantangan saat ini, mencegah kekerasan, memulihkan perdamaian, dan memastikan stabilitas, para ketua parlemen menekankan perlunya memperkuat masing-masing lembaga.

“Kami menekankan perlunya memperkuat sistem multilateral dan lembaga-lembaganya, khususnya PBB, untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dengan lebih baik dan mempromosikan tatanan dunia yang lebih adil dan damai, dan ini akan dimungkinkan melalui reformasi lembaga-lembaga internasional dalam terang prinsip keadilan, pluralisme dan inklusivitas, serta mengajak pemerintah negara-negara anggota MIKTA untuk berperan aktif dalam upaya reformasi sistem internasional,” kata deklarasi tersebut.

Mereka menggarisbawahi bahwa perang, terorisme, bencana lingkungan, bencana alam, kemiskinan dan kendala akses pangan, merupakan faktor yang meningkatkan pergerakan migran ilegal.

"Kami menghargai pendekatan kemanusiaan Turkiye, negara yang menampung jumlah pengungsi terbesar di dunia," tutur dia.

Mereka juga menyerukan untuk memerangi segala bentuk diskriminasi termasuk xenofobia, rasisme, dan Islamofobia, yang telah meningkat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Terkait perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, para pembicara parlemen menggarisbawahi pentingnya pengiriman biji-bijian Ukraina melintasi Laut Hitam dalam konteks ketahanan pangan dan memuji Türkiye atas inisiatif dan mediasinya untuk penandatanganan Prakarsa Butir Laut Hitam dengan PBB.

Mereka juga menyatakan belasungkawa mendalam kepada Turkiye atas gempa dahsyat bulan lalu di wilayah selatan Türkiye yang merenggut nyawa sedikitnya 46.104 orang.

“Kami menggarisbawahi bahwa solidaritas kuat yang ditunjukkan oleh negara-negara MIKTA dengan segera mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan serta bantuan medis dan kemanusiaan setelah bencana adalah contoh kerja sama global yang disambut baik dalam menghadapi bencana,” menurut pernyataan tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.