Maduro peringatkan akan munculnya 'Vietnam baru' setelah Trump blokade Venezuela.
Berbicara dalam sidang Majelis Konstituante Kelas Pekerja di ibu kota Caracas, Maduro mengkritik aktivitas militer AS di Laut Karibia serta penyitaan terbaru terhadap sebuah kapal tanker minyak milik Venezuela.
ANKARA
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Selasa memperingatkan risiko terjadinya “Vietnam baru” setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan “blokade total dan menyeluruh” terhadap kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang masuk atau keluar dari Venezuela.
Berbicara dalam sidang Majelis Konstituante Kelas Pekerja di ibu kota Caracas, Maduro mengkritik aktivitas militer AS di Laut Karibia serta penyitaan terbaru terhadap sebuah kapal tanker minyak milik Venezuela.
Ia menuduh Washington mengada-adakan dalih untuk membenarkan peningkatan tekanan terhadap Venezuela, dengan mengatakan AS bertujuan “menciptakan Libya, Afghanistan, atau Irak versi baru.”
“Kami tidak menginginkan Vietnam baru,” kata Maduro. “Venezuela telah memprotes, melawan, dan mengalahkan agresi multidimensi ini selama 25 pekan.”
Menurutnya, kampanye AS menggunakan berbagai taktik, mulai dari yang ia sebut sebagai “terorisme psikologis” hingga “pembajakan.”
“Pembelaan terhadap perdagangan bebas dan perdamaian di Karibia dan Venezuela adalah pembelaan bagi seluruh dunia,” ujar Maduro, seraya menyerukan para pekerja maritim dan minyak di seluruh dunia untuk memprotes tindakan AS.
Maduro mengatakan AS telah menyita sebuah kapal sipil yang membawa 1,9 juta barel minyak yang dibeli secara sah dari Venezuela.
“Kami akan menjadi jutaan orang yang mengatakan kepada kaum imperialis bahwa pembajakan tidak dapat diterima,” tegasnya.
Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump pada Selasa mengatakan bahwa “Venezuela sepenuhnya dikepung oleh armada terbesar yang pernah dikerahkan dalam sejarah Amerika Selatan.”
“Armada ini akan terus membesar, dan guncangan yang mereka rasakan akan belum pernah terjadi sebelumnya—hingga mereka mengembalikan kepada Amerika Serikat seluruh minyak, wilayah, dan aset lainnya yang sebelumnya mereka curi dari kami,” tambah Trump.
Trump juga menyatakan pemerintahannya telah menetapkan pemerintahan Maduro sebagai organisasi teroris asing, dengan alasan blokade tersebut akan mencegah pendanaan untuk perdagangan narkoba, perdagangan manusia, serta pencurian aset AS.
Ia menambahkan bahwa AS tengah mempercepat deportasi “imigran ilegal dan penjahat” yang, menurutnya, dikirim oleh pemerintah Maduro, serta menuntut Venezuela segera mengembalikan “minyak, wilayah, atau aset lainnya” yang telah diambil.
Harga minyak dunia naik pada Rabu, seiring para analis memperingatkan bahwa blokade tersebut berpotensi mengganggu pasokan global.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
