Politik, Dunia

Kremlin: Rencana Pembatasan Visa Uni Eropa Tunjukkan Eropa Kembali ke Era Perang Dingin

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan diplomat Rusia sudah membatasi pergerakan mereka di wilayah Schengen

Elena Teslava  | 06.11.2025 - Update : 06.11.2025
Kremlin: Rencana Pembatasan Visa Uni Eropa Tunjukkan Eropa Kembali ke Era Perang Dingin

MOSKOW

Pemerintah Rusia menilai Eropa tengah kembali ke praktik konfrontatif ala Perang Dingin, menyusul rencana Uni Eropa (UE) untuk memperketat aturan visa bagi warga Rusia.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada Kamis (6/11) bahwa Eropa terus melanjutkan kebijakan konfrontatif terhadap Rusia dengan “menghidupkan kembali seluruh praktik dari masa Perang Dingin dan menambahkan unsur-unsur baru di dalamnya.”

Pernyataan itu disampaikan menanggapi laporan media yang menyebut UE sedang menyiapkan kebijakan pembatasan visa yang lebih ketat bagi warga Rusia.

Menurut Peskov, diplomat Rusia saat ini sudah menghadapi pembatasan pergerakan di kawasan Schengen, dan tidak menutup kemungkinan Brussel akan memperluas pembatasan tersebut terhadap warga sipil.

“Sayangnya, pihak Eropa tampak berupaya mengingat kembali segala hal terkait konfrontasi masa Perang Dingin, dan kini dengan tekun menambahkan elemen-elemen baru yang lebih kompleks,” ujar Peskov.

Ketika ditanya apakah Moskow telah menerima tanggapan dari Amerika Serikat terkait kemungkinan Rusia melanjutkan uji coba nuklir maupun keberhasilan uji senjata terbaru seperti Poseidon dan Burevestnik, Peskov menjawab bahwa belum ada reaksi dari pihak Washington.

Menanggapi pemberitaan media Barat mengenai perintah Presiden Vladimir Putin untuk menilai kelayakan persiapan uji coba nuklir, Peskov menyebut reaksi tersebut “emosional” dan “sejalan dengan histeria anti-Rusia.”

“Meski kami telah memberikan penjelasan yang jelas, media Barat tetap menanggapi dengan cara yang berlebihan dan kerap menyimpangkan maksud sebenarnya dari pernyataan presiden,” katanya. “Semua ini mencerminkan histeria militeristik dan anti-Rusia yang kini melanda negara-negara Eropa Barat.”

Terkait KTT AS–Asia Tengah yang digelar di Washington pada hari yang sama, Peskov menegaskan bahwa Rusia memiliki hubungan erat dengan negara-negara Asia Tengah.

“Presiden Putin secara rutin berkomunikasi dengan para pemimpin Asia Tengah, dan menjalin hubungan pribadi yang baik dan bersahabat dengan mereka, sehingga urusan antarnegara dapat dijalankan dengan sangat efektif,” ujarnya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın