Dunia

Kompleks perumahan di Gaza yang dibom Israel runtuh

Warga di tiga gedung lain di kompleks dievakuasi, kata badan pertahanan sipil

Ahmed Asmar  | 27.02.2025 - Update : 27.02.2025
Kompleks perumahan di Gaza yang dibom Israel runtuh

ANKARA

Sebuah kompleks perumahan tak berpenghuni yang dibom oleh tentara Israel mengalami keruntuhan sebagian di Gaza utara, kata Badan Pertahanan Sipil pada Rabu.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam keruntuhan yang terjadi Selasa malam di lingkungan Al-Karama di Kota Gaza.

Badan tersebut mengatakan tim pertahanan sipil mengevakuasi warga dari tiga bangunan lain di dalam kompleks tersebut yang mengalami kerusakan parah selama perang Israel di Gaza.

Mereka memperingatkan warga Palestina agar tidak mendekati kompleks tersebut dan menghimbau agar warga sipil yang tinggal di tenda-tenda di dekatnya untuk pindah demi menjaga keamanan.

Jalur Gaza telah berubah menjadi tanah tandus dengan bangunan-bangunan yang hancur dan tumpukan puing-puing akibat serangan brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

Perang Israel dihentikan berdasarkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku di Gaza pada 19 Januari.

Sejak kesepakatan gencatan senjata berlaku bulan lalu, puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi telah kembali ke daerah mereka, tinggal di bangunan-bangunan yang rusak dan tenda-tenda di dekat rumah mereka yang hancur.

Menurut otoritas setempat Gaza, tentara Israel menghancurkan hampir 200.000 unit rumah di seluruh Gaza dan merusak parah 100.000 unit lainnya.

Palestina menuduh Israel menghalangi masuknya bahan bantuan ke Gaza, termasuk 200.000 tenda dan 60.000 rumah mobil, yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.